Mohon tunggu...
Rana LanangGinanjar
Rana LanangGinanjar Mohon Tunggu... Penegak Hukum - Pembimbing Kemasyarakatan Ahli Muda Bapask Kelas I Tangerang

Hukum, Travelling

Selanjutnya

Tutup

Hukum

Harapan Sekaligus Tantangan

1 Desember 2022   18:10 Diperbarui: 1 Desember 2022   18:15 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Balai Pemasyarakatan (Bapas) adalah salah satu Unit Pelayanan Teknis (UPT) di bawah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan yang salah satu tugas nya adalah melaksanakan bimbingan kemasyarakatan sesuai Undang-undang No. 12 Tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan. 

Untuk mewujudkan tujuan dari sistem Pemasyarakatan tersebut, maka peran seorang pembimbing kemasyarakatan (PK) sangat penting dan strategis. Yaitu dalam melakukan penelitian kemasyarakatan, pendampingan, pembimbingan dan pengawasan terhadap anak yang berhadapan dengan hukum maupun klien dewasa yang berasal dari para Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP).

Dengan kata lain Pembimbing Kemasyarakatan (PK) adalah pejuang hak-hak anak, yang mana salah satu tugas nya di amanatkan dalam Undang-Undang No. 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak (SPPA). Dengan semangat bekerja "Demi Kepentingan Yang Terbaik Buat Anak". Dalam UU SPPA No.11 tahun 2012 menempatkan pada peran strategis. PK bersama aparat penegak hukum lainnya mengupayakan melaksanakan proses peradilan anak dengan pendekatan Keadilan Restoratif (RJ).

PK Bapas kini menjadi bagian penting dari system peradilan pidana, bukan hanya sebatas pelengkap tapi PK sebagai pertimbangan bagi hakim dalam memutuskan hukuman bagi anak. Sedemikian penting nya peran PK, sebagaimana tercantum dalam pasal 60 ayat (3) "Hakim wajib mempertimbangkan laporan Litmas dari PK sebelum menjatuhkan putusan perkara dan di sebutkan dalam ayat (4) nya jika laporan Litmas tidak dipertimbangkan dalam putusan hakim, maka putusan nya menjadi batal demi hukum.

Tantangan PK ke depan adalah bagaimana PK mampu mengembangkan diri dan meningkatkan kapasitas diri. Ideal nya dengan pendidikan, diskusi serta membaca hal-hal perkembangan dunia hukum.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun