Mohon tunggu...
Ramid Masyutie
Ramid Masyutie Mohon Tunggu... Penulis - freelancer

Menulis ....

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Imlek "Gong Xi Fa Chai" Kemeriahan yang Tergerus Pandemi

10 Februari 2021   10:03 Diperbarui: 10 Februari 2021   10:23 297
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
( Foto :Karl Johaentges / Getty Images )

Gong Xi Fa Cai ! Atau Selamat Tahun Baru Imlek adalah hari libur di Indonesia. 

Namun saya tidak berharap banyak, untuk melihat kemegahannya kecuali pernik pernik yang bertebaran dan warna warni merah.

Perayaan Imlek tahun ini akan jatuh pada 12 Februari 2021. 

Pastinya, Imlek tidak lagi semeriah biasanya. Berburu acara Barongsai, tak dapat lagi saya lakukan, untuk anak anak dan keluarga. Pandemi Covid 19 membuat semua acara kerumunan dihindari mengikuti ptotokol kesehatan ketat.

Bagaimana pemerintah menjaga protokol kesehatan akibat adanya Imlek ?

Jauh jauh hari, pemerintah sudah menghimbau agar Tahun Baru Imlek 2021 dirayakan dengan cara-cara yang sederhana saja.

Sederhana maksudnya yaitu,  selama perayaan Imlek, masyarakat diharapkan tetap di rumah saja. Tradisi yang selalu dilakukan sebelumnya berkumpul dengan keluarga besar, sebaiknya dilakukan dengan cara kekinian , secara virtual atau daring.

Mengirim angpau dengan cara digital. Jadi amplop merahnya lewat kurir saja.

Di Malaysia, hal yang senada juga dilakukan pemerintahnya.Karena darurat Covid 19 Malaysia.

Himbauan Imlek  seperti ini menuai kritik masyarakatnya.

Untuk menekan angka penularan Covid-19. pemerintah membatasi acara makan malam tradisional saat Imlek. 

Hanya diperbolehkan makan bersama orang-orang yang tinggal dalam satu rumah. 

Padahal, saat Imlek, biasanya seluruh anggota keluarga berkumpul di rumah utama , berdatangan dari berbagai kota.

Jika makan malam hanya diadakan dengan keluarga serumah, tidak ada bedanya dengan makan malam biasa, kata mereka.

Dilansir Bloomberg, Wakil Menteri Nasional Malaysia Ti Lian Ker juga ikut bersuara . Dia mengunggah aturan-aturan terkait dengan Imlek yang dibuat pemerintah Malaysia ’’Seseorang sudah membuat kesalahan di sini. Aturan ini harus segera ditarik dan diperbaiki,’’ tulis Ti Lian Ker di akun Facebook-nya.

Warga Tionghoa adalah etnis minoritas terbesar di Malaysia. Jumlahnya sekitar 20 persen dari total 32 juta penduduk Malaysia. 

Protes mereka signifikan dinegara itu.Mereka menguasai ekonomi dan juga politik. 

Bukan sekali ini ada protes dari rakyat Malaysia etnis china.

Tahun 2018 lalu adalah Tahun Anjing, namun pemerintah menayangkan hal yang berbeda.

BBC melaporkan iklan Kementerian Perdagangan Malaysia mengucapkan Selamat Tahun Anjing yang Sejahtera, tapi menunjukkan seekor ayam jantan yang tampak seperti anjing yang menggonggong dalam bahasa China.

Kementerian Perdagangan Malaysia telah meminta maaf atas "kesalahan teknis" tersebut.

Masalah ini kemudian menjadi lebih kompleks lagi setelah beberapa Muslim di Malaysia yang mengatakan anjing sebagai binatang yang najis.Jadi tidak layak dipublikasikan. 

Malaysia tidak menonjolkan simbol anjing untuk menjaga perasaan warga mayoritas yang Muslim.

Surat kabar berbahasa Inggris, The Star mengutip ketua biro kerukunan agama dari Asosiasi China Malaysia.

Ia mengatakan beberapa orang mencoba "membuat orang China marah" atas kesalahan yang sederhana.

"Setelah permintaan maaf, kesalahan ini akan dilupakan dan tidak ada kekesalan di kalangan warga China karena mereka pragmatis dan santai," kata Datuk Seri Ti Lian Ker kepada The Star.

Hal yang sulit mungkin yang terjadi di China. Bukan hal yang mudah untuk melarang rakyatnya mudik, berkumpul bersama. Tradisi ribuan tahun, kini 1.2 milyard orang orang akan bepergian. 

Konon pemerintahnya mengimingi angpao ( uang ) bagi penduduk yang tidak bepergian. 

Selain itu  fasilitas kesehatan', gratis tempat wisata dan berkemah dan berbagai kemudahan. 

Bagi saya , mungkin yang paling menarik adalah "angpao "nya

Angpau si amplop berisi uang didalamnya diberikan oleh pihak yang lebih tua kepada yang lebih muda, dari atasan kepada karyawan .

Perayaan Imlek dapat berbagi rezeki kepada keluarga, kerabat, dan sanak saudara atasan kebawahan.

Tradisi ini menjadi yang ditunggu-tunggu untuk bisa mendapatkan rezeki yang lebih banyak lagi di tahun baru.***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun