Mohon tunggu...
RamdhaniSae_
RamdhaniSae_ Mohon Tunggu... Azwara_NEWS

Saya percaya bahwa rasa ingin tahu adalah bahan bakar untuk berkembang, dan setiap analisis kecil bisa membawa perubahan besar.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Makna & Kekuatan Doa dalam Kehidupan Sehari-hari

11 Oktober 2025   13:02 Diperbarui: 11 Oktober 2025   13:02 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Foto seseorang sedang berdoa (Sumber: Pinteres.com))

2. Lebih dari Sekadar Permintaan: Doa sebagai Ungkapan Syukur

       Kekuatan doa tidak hanya terletak pada saat kita meminta. Sering kali, kita cenderung mengingat Allah hanya saat kita butuh. Padahal, salah satu bentuk doa yang paling kuat adalah doa yang berisi rasa syukur (syukur). Ketika kita meluangkan waktu untuk merenungkan dan mensyukuri nikmat yang tak terhitung jumlahnya—napas yang kita hirup, kesehatan, keluarga, makanan di atas meja—kita sedang mengubah perspektif kita secara fundamental.

Allah SWT berjanji:

لَئِن شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ

“Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu.” (QS. Ibrahim: 7)

       Syukur dalam doa bekerja seperti magnet bagi keberkahan. Ketika kita fokus pada apa yang kita miliki, bukan pada apa yang tidak kita miliki, Allah akan melapangkan hati kita dan menambahkan nikmat-Nya. Doa syukur memiliki kekuatan psikologis yang dahsyat. Ia menggeser fokus kita dari keluhan menjadi penghargaan, dari kecemasan menjadi kepuasan. Ini adalah penangkal racun iri hati, keserakahan, dan ketidakpuasan yang sering kali merusak kebahagiaan.

3. Senjata Orang Mukmin: Doa di Tengah Badai Kehidupan

       Ketika kita dihadapkan pada sebuah kesulitan—baik itu masalah finansial, penyakit, konflik keluarga, atau tekanan pekerjaan—reaksi alami manusia adalah panik dan cemas. Namun, seorang mukmin yang memahami kekuatan doa memiliki “senjata” untuk merespons secara berbeda. Alih-alih tenggelam dalam kekhawatiran, ia akan mengambil wudhu, menghamparkan sajadah, dan menyerahkan seluruh bebannya kepada Allah.

Kisah Nabi Yunus ‘alaihissalam adalah contoh agung. Terjebak dalam tiga lapis kegelapan—kegelapan perut ikan paus, kegelapan lautan, dan kegelapan malam—beliau tidak putus asa. Senjata yang beliau gunakan adalah doa:

لَّآ إِلَٰهَ إِلَّآ أَنتَ سُبْحَٰنَكَ إِنِّى كُنتُ مِنَ ٱلظَّٰلِمِينَ

“Tidak ada Tuhan selain Engkau. Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zalim.” (QS. Al-Anbiya: 87).

       Doa merupakan wujud penghambaan dan komunikasi manusia dengan Tuhan. Melalui doa, seseorang mengekspresikan harapan, rasa syukur, serta permohonan akan pertolongan dan petunjuk. Doa tidak hanya menenangkan hati, tetapi juga memperkuat iman, menumbuhkan rasa ikhlas, dan mengajarkan keteguhan dalam menghadapi ujian hidup. Dengan berdoa secara tulus dan rutin, manusia dapat menemukan kedamaian batin serta keyakinan bahwa setiap urusan hidup berada dalam kehendak dan kasih sayang Tuhan.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun