Bab 6, Foto Rekonsiliasi: Puan-Prananda dan Politik Simbol
Di tengah spekulasi tentang dua kubu dalam PDIP: kubunya Puan Maharani dan kubunya Prananda Prabowo, muncul sebuah foto yang memperlihatkan keduanya dalam pose mesra dan akrab.
Foto viral itu memicu tafsir beragam: apakah ini tanda rekonsiliasi, manuver komunikasi politik, atau sekadar momen keluarga yang dibuka ke publik?
Teori Filsafat Politik
Dalam teori politik simbol yang dibahas Murray Edelman, gambar, gestur, dan upacara sering lebih kuat pengaruhnya dibanding kebijakan nyata. Simbol berfungsi membentuk persepsi publik, mengaburkan konflik, atau mengarahkan emosi kolektif ke arah tertentu.
Foto Puan-Prananda bisa dibaca sebagai simbol kesatuan, meskipun fakta politik internal belum tentu sepenuhnya harmonis.
Analisis Kasus
1. Latar Konflik
Puan: figur pragmatis, berpengalaman di pemerintahan, dekat dengan jalur kekuasaan formal.
Prananda: figur ideologis, lebih sering berada di belakang layar, basis loyalisnya di lingkar ideologi partai.
2. Makna Foto
Bagi internal partai: sinyal bahwa ketegangan tidak sampai ke level perpecahan terbuka.
Bagi publik: upaya membangun citra PDIP sebagai partai yang solid jelang kongres dan manuver politik nasional.
3. Efek Politik
Mengurangi ruang bagi lawan politik untuk mengeksploitasi isu perpecahan.
Memberi peluang Megawati untuk tetap memegang kendali tanpa tekanan suksesi terlalu keras.
Kesimpulan
Foto ini menunjukkan bahwa dalam politik, simbol visual bisa menjadi senjata yang efektif. Publik cenderung mengingat gambar, bukan uraian panjang. Namun, dalam filsafat politik, kita diajak kritis: apakah simbol ini cerminan realitas, atau sekadar ilusi yang dikelola untuk menenangkan massa?
Pertanyaan ala Filsafat Politik