Mohon tunggu...
Gilang Ramadhan
Gilang Ramadhan Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Mantan Guru • S1 Bahasa dan Sastra Indonesia • Bergiat di Kembara Rimba dan Salam Semesta • Warga Gg. Mangga Garis Lurus

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Melebur Malam di Gelas Kaca

31 Maret 2018   16:21 Diperbarui: 1 April 2018   02:20 3146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: img1.etsystatic.com

Kita pernah ingin tahu kenapa malam

tiba-tiba menyisipkan gelap di sela-sela mata kita.

Untuk beberapa saat rumah kita terasa kosong.

Kita melihat bayangan yang cemas di kaca jendela

yang kusam, yang sampai detik ini belum juga

kita sanggup mengusirnya, yang sekali waktu

pernah bertanya kenapa mata kita jadi ruang kosong

tempat hutan dan pohon-pohon tumbuh di tengah

kabut, yang tampaknya mengingatkan kita pada

sepasang wajah dalam mata kita. Malam ini kita

selimuti tidur dengan hutan dan melarungkan tubuh

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun