tak semua luka ingin jadi puisi
ada yang nyaman tinggal di balik kulit
seperti hujan yang memilih
jatuh hanya di mimpi
tak semua tawa perlu jadi bunyi
ada bahagia yang hanya milik sendiri
tak ingin dipotret
apalagi ditafsir
aku belajar;
tidak semua yang terasa
harus punya nama
biarlah
ada sedih yang kutanam dalam diam
dan cinta
yang kutulis, akan kubakar sebelum pagi
beberapa kalimat
kupendam di dasar cangkir kopi
kubiarkan dingin
bersama embun didedaunan
dan ada malam
yang hanya kutatap
tidak kuceritakan
sebab tidak semua cahaya
ingin dijadikan lampu
tidak semua gelap
ingin dipadamkan
barangkali ini cara tubuhku menjaga
rasa agar tetap utuh
tidak dibagi-bagi
apalagi dikutip
barangkali ini bentuk kesetiaan
pada hal-hal yang membosankan;Â
karena puisi adalah kemasan terbaik dalam mengemas rasa
Barangkali memang;