Mohon tunggu...
Ralindra Kartanama
Ralindra Kartanama Mohon Tunggu... Lainnya - Aquarius '96

Berisi kumpulan cerita pendek.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Pemindahan Planet | Cerpen

4 Desember 2021   21:42 Diperbarui: 10 Februari 2023   00:20 535
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : pixabay.com


Siapa yang menyangka. Dunia internasional dibuat gempar dengan kemunculan berita yang disiarkan langsung melalui televisi, radio, internet, media cetak dan online dan berakhir menjadi trending topic di mana-mana, setelah seluruh perwakilan negara di Planet bumi berkumpul dan membahas wacana pemindahan seluruh penghuni planet Bumi ke planet Venus.

Dalam menanggapi wacana berita besar tersebut. Banyak menuai pro dan kontra mewarnai hampir seluruh warga negara di dunia. Di mana ada sebagian yang setuju dan tak sedikit pula yang tidak menyetujuinya. Sebab, untuk berpindah ke planet Venus, dana yang harus digelontorkan masing-masing negara tentu tidak sedikit.

Terutama, di negara Republik Asyik. Mengingat, kondisi negara tersebut mengalami krisis ekonomi luar biasa akibat ulah rakyatnya sendiri.

Meskipun itu masih berupa wacana. Namun berita itu tak luput menjadi bahan perbincangan dari berbagai kalangan. Mulai dari politisi, pegawai pemerintahan, tokoh masyarakat, pengusaha, buruh, selebriti, pengangguran, tukang ojek, ibu-ibu arisan bahkan berita tersebut sampai-sampai terdengar hingga ke telinga orang-orang yang sudah mati.

"Apa, sih, yang ingin dibuktikan mereka yang masih hidup ini? Bukannya menikmati hidup malah pengen cari mati!"
"Iya, ada-ada saja. Buat apa coba? Pake acara pindah-pindah planet segala. Padahal kurang apa lagi hidup di planet ini. Semuanya serba tercukupi. "
"Itu namanya tidak bersyukur."
"Nah, itu yang kumaksud."
"Tapi, kalau memang benar-benar pindah planet, bagaimana nasib kita di sini?"
"Aku tidak tahu. Tanyakan mereka saja."
"Kan, kita sudah mati. Mana mungkin bisa bertanya."
"Oh, iya juga."

***

"Kenapa mesti pindah ke Planet Venus? Kan, masih banyak planet-planet lainnya. Yakni Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus."
"Karena Planet Venus yang paling dekat dengan Bumi. Jadi, mungkin alasannya itu kenapa mereka memilih Planet Venus."
"Jika perkaranya cuma jauh atau dekat. Planet Mars juga dekat dengan Bumi. Setidaknya, itu juga masih bisa jadi bahan pertimbangan mereka untuk pindah ke Mars."
"Planet Mars sudah dihuni oleh makhluk lain."
"Maksudmu, Alien?"
"Ya."
"Tapi, aku pengennya pindah ke Planet Merkurius."
"Kalau aku, Neptunus."

Alasan pindah ke Planet Venus rupanya masih belum ada kejelasan resmi dari pihak perwakilan negara Republik Asyik. Sehingga, beberapa masyarakat mulai berspekulasi. Ada yang menyakini bahwa di balik pemindahan planet merupakan sebuah konspirasi dari sekelompok Elite Global. Ada yang ngawur berkata bahwa bumi ini tak lama lagi akan hancur. Ada yang menyebut sambil ngotot bahwa Planet Venus adalah kembaran dari Planet bumi.

Di saat semua orang ramai membicarakan tentang pemindahan planet. Di berbagai headline media. Beragam berita mengenai alasan pemindahan planet muncul di permukaan. Dan berseliweran di tengah-tengah masyarakat yang dibuat makin penasaran, sekaligus tambah bingung oleh kemunculan berita-berita tersebut.

Menurut berita yang dimuat dikabar harian Benjeng Post. Alasan pindah planet justru sejalan dengan program  Republik Asyik yang dalam upayanya, selain meningkatkan kualitas hidup manusia, juga melestarikan lingkungan alam sekitar. Maka, demi menjaga bumi dari kerusakan, biarkan bumi ini dihuni oleh sekawanan hewan dan tumbuh-tumbuhan saja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun