Pak Menkeu menjelaskan acuannya hutang aman atau tidak ? tidak hanya dilihat dari nilai absolut nominal aja, tapi dibandingkan dengan rasio ekonominya.
Indonesia masih dianggap aman karena masih di bawah 40 %., standarnya 60%. Bahkan Indonesia lebih baik, negara-negara Eropa di atas di atas 80 %, bahkan ada yang 100 %..
Contoh Jerman rasio hutang dengan PDB di 100 %. Negara adidaya seperti Amerika rasionya 100% lebih, Jepang 250% lebih, Singapura juga tinggi sekali.
Bila melihat dengan standar itu, kita Indonesia masih aman. Tapi, utang itu jangan dipakai untuk menciptakan sentimen negatif ke ekonomi kita, karena dari standar nasional dan standar internasional yang ada di mana-mana kita cukup pruden.
"Tapi yang Indonesia akan mencoba dengan mengurangi penerbitan utang semaksimal mungkin, seoptimal mungkin. Dalam pengertian begini, kalau saya utang pun itu pemakainya harus maksimal, tidak ada kebocoran harus mencapai pertumbuhan ekonomi, meningkatkan kesejahteraan seoptimal semaksimal mungkin" jelas Pak Menkeu.
Tambah Pak Menkeu, kedepan Kemenkeu akan mengontrol belanja pemerintah kita supaya lebih baik sehingga yang tidak perlu-perlu saya bisa mulai potong.Â
Bukan berarti Kemenkeu memotong program pemerintah, tapi memotong program-program yang tidak efisien yang hanya memboroskan uang negara yang sebagian tadi diperoleh dari utang. Jadi Indonesia akan menciptakan belanja yang lebih bertanggung jawab ke depan.Â
__
Apa yang disampaikan Pak Menteri Keuangan RI, Purbaya Yudhi Sadewa ingin membuka mata bahwa melihat hutang negara jangan hanya dari nilainya yang terlihat besar, tapi juga harus dibandingkan dengan rasio PDB, dan juga bandingkan dengan negara-negara besar dan maju.
Beliau coba membandingkan ke kehidupan kita sehari-hari, semisal ketika kita punya hutang dengan pendapatan kita sebulan, apakah aman atau tidak ?