Mohon tunggu...
Andri Mastiyanto
Andri Mastiyanto Mohon Tunggu... Penyuluh Kesehatan

Kompasianer Of the Year 2022, 112 x Prestasi Digital Competition (73 writing competition, 29 Instagram Competition, 9 Twitter Competition, 1 Short Video Competition), Blogger terpilih Writingthon 2020, Best Story Telling Danone Blogger Academy 2, Best Member Backpacker Jakarta 2014, ASN, Email : mastiyan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal Artikel Utama

Peh Cun, The Hidden History of Pasar Lama Tangerang

26 Mei 2025   22:10 Diperbarui: 29 Mei 2025   16:10 1673
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ronaldi dari Benteng Walking Tour menjelaskan Festival Peh Cun I Sumber Foto : dokpri

Dermaga ini dikenal juga sebagai "Prasasti Tangga Jamban / Toa Pekong Air" yang diabadikan dalam prasasti yang ditulis dengan aksara Mandarin. 

Toa Pekong Air, menjadi tempat di mana masyarakat Cina Benteng melakukan ritual Fang Shen dan melepas ikan di sungai untuk membuang sial. 

Latihan mendayung sampan persiapan untuk festival Peh Cun I Sumber Foto : Kompasiana
Latihan mendayung sampan persiapan untuk festival Peh Cun I Sumber Foto : Kompasiana

Tangga Jamban juga menjadi tempat dimana warga dapat menyaksikan lomba perahu naga Peh Cun yang tahun ini akan diadakan pada tanggal 31 mei 2025.

Sejarah Peh Cun

Sejarah Peh Cun terkuak, ada kisah sedih dan penghormatan dari keturunan etnis Tionghoa yang merindukan sosoknya. Ronaldi menceritakan sejarah kenapa ada festival Peh Cun.

Festival ini dirayakan tiap tahunnya pada tanggal 5 bulan 5 dengan penanggalan Imlek. penghormatan ini telah berumur ribuan tahun. Perayaan dari festival ini dengan mengadakan lomba dayung perahu naga, menangkap bebek dan makan bakcang.

Perahu dan Peh Cun amat berhubungan erat. Peh Cun terdiri dari dua kata yakni “Peh” dan “Cun”. Dimana “Peh” memiliki arti dayung atau mendayung, sedangkan “Cun” artinya adalah perahu. Hingga akhirnya Peh Cun didefinisikan sebagai sebuah tradisi lomba perahu.

Peh Cun sejatinya tradisi masyarakat Tionghoa untuk menghormati meninggalnya seorang bangsawan Perdana Menteri yang sangat dicintai rakyat bernama Qu Yuan (pada zaman Dinasti Chu tahun 340SM).

Qu Yuan merupakan sosok yang reformis dan setia, dirinya juga dikenal sebagai sastrawan, salah-satu karyanya "Li Sao" yang berisi kritik terhadap korupsi dan ketidakadilan di negaranya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun