Mohon tunggu...
Andri Mastiyanto
Andri Mastiyanto Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Penyuluh Kesehatan

Kompasianer Of the Year 2022, 101 x Prestasi Digital Competition (68 writing competition, 23 Instagram Competition, 9 Twitter Competition, 1 Short Video Competition), Blogger terpilih Writingthon 2020, Best Story Telling Danone Blogger Academy 2, Best Member Backpacker Jakarta 2014, ASN, Email : mastiyan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Ini Dia Cara Bandung Mewujudkan Kota Cerdas Pangan, Seperti Apa?

18 April 2021   07:02 Diperbarui: 18 April 2021   07:09 1628
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Deskripsi : Bagaimana Cara Bandung Mewujudkan Kota Cerdas Pangan ? I Sumber Foto : Bandung Food Smart City

Bandung Food Smart City merupakan gerakan bersama dari berbagai pemangku kepentingan seperti pemerintah Kota Bandung, perguruan tinggi, lembaga swadaya masyarakat, pengusaha, dan berbagai komunitas yang memiliki kepedulian terhadap masalah produksi dan komsumsi pangan yang bertanggung jawab untuk keberlanjutan Bumi.

Kota Cerdas Pangan Bandung pada dasarnya dilatarbelakngi oleh suatu keprihatinan terhadap kondisi pangan yang terjadi saat ini ( food waste ) dan pada masa yang akan datang. Sampah makanan yang makin menggunung namun disisi lain masalah kelaparan, kemiskinan, stunting, dan krisis pangan adalah sebuah ironi dan fakta yang ada didepan mata kita. 

Deskripsi : Kenapa kita jangan buang-buang makanan ? I Sumber Foto : Andri M
Deskripsi : Kenapa kita jangan buang-buang makanan ? I Sumber Foto : Andri M
Berdasarkan hasil penelitian Food and Agriculture Organization (FAO) pada tahun 2011, sepertiga dari total produksi pangan terbuang. Dimana jumlah tersebut dapat memberikan pangan bagi 700 s/d 800 juta warga (FAO 2011).

Sementara Economist Intellegence Unit menyatakan bahwa Indonesia merupakan produsen sampah makanan terbesar kedua di dunia setelah Arab Saudi (Jakarta Globe 2017).

Terdapat 13 juta ton makanan yang terbuang di Indonesia setiap tahun (Smulder, 2016). Bila disetarakan seberat 500 kali berat Monumen Nasional (Monas). Andaikata dapat diselamatkan, tentunya dapat memberikan pangan bagi 28 juta orang. 

Dari data yang dihimpun Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Bandung  hingga Oktober 2020, diketahui rata-rata terdapat 1.332 ton sampah per hari yang dibuang ke TPA. Jumlah ini menurun dibandingkan dengan 2019.

Sebagian besar sampah Bandung merupakan sampah organik sebesar 63% atau sekitar 839 ton. Jumlah yang luar biasa besar dan tentunya akan ada dampak yang timbul dari sampah organik ini.

Kota Bandung sebagai kota parawisata tentunya mendapatkan pendapatan dari sektor kuliner yang menyokong pendapatan asli daerah. Pertumbuhan ekonomi Kota Bandung disumbang oleh UMKM sebesar 60% . Food waste yang berasal dari komsumsi produk UMKM dan usaha fast food tidak bisa dipungkiri menyumbang sampah organik ini. 

Jadi bagaimana Bandung melaksanakan program menjadi Kota Cerdas Pangan ?

Bandung demi mewujudkan sebagai Kota Cerdas Pangan dengan menjadi anggota Milan Urban Food Policy PACT yang pertama di Asia tenggara. Demi menjadikan Bandung Food Smart City, Pemerintah Kota Bandung juga berkerjasama dengan Rikolto Indonesia melakukan gerakan bersama untuk mewujudkan impian tersebut.

Adapun beberapa program kerja demi mewujudkan Bandung Food Smart City sebagai berikut ; 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun