Mohon tunggu...
Andri Mastiyanto
Andri Mastiyanto Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Penyuluh Kesehatan

Kompasianer Of the Year 2022, 101 x Prestasi Digital Competition (68 writing competition, 23 Instagram Competition, 9 Twitter Competition, 1 Short Video Competition), Blogger terpilih Writingthon 2020, Best Story Telling Danone Blogger Academy 2, Best Member Backpacker Jakarta 2014, ASN, Email : mastiyan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Andai Daku Jadi Menteri Agama RI

21 Juli 2018   15:14 Diperbarui: 21 Juli 2018   20:15 779
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Deskripsi : Kemanag RI saat ini baru 22 following di IG I Sumber Foto : Kemenag RI

3. Berinteraksi Aktif di Social Media

Social Media merupakan jejaring pertemanan di dunia digital yang dua arah. Namun, banyak institusi pemerintah ataupun swasta yang belum menyadari itu. institusi-institusi tersebut menganggap social media bagian dari produk humas yang statis seperti web resmi. Padahal para founder social media membuat produk digital ini agar terjadi interaksi 2 (dua) arah.

Deskripsi : Follower Twitter 354rb baru Following 81 akun I Sumber Foto : Kemenag RI
Deskripsi : Follower Twitter 354rb baru Following 81 akun I Sumber Foto : Kemenag RI
Andai daku sebagai Menteri Agama maka yang akan daku lakukan dengan membentuk unit khusus untuk memegang social media Kementerian Agama RI seperti Youtube, Facebook, Instagram, dan Twitter. Daku akan memberi quota following / subscribe sekitar 30 s/d 50 persen dari jumlah follower. 

Deskripsi : Channel Youtube Kemang RI I Sumber Foto : Kemenag RI
Deskripsi : Channel Youtube Kemang RI I Sumber Foto : Kemenag RI
Deskripsi : Kemanag RI saat ini baru 22 following di IG I Sumber Foto : Kemenag RI
Deskripsi : Kemanag RI saat ini baru 22 following di IG I Sumber Foto : Kemenag RI
Mungkin bagi admin medsos berfikir status para netizen akan memenuhi timeline social media yang di urus bila terlalu banyak following. Padahal dengan membaca timeline, kita sebagai pemilik social media akan lebih banyak informasi mengenai isu yang berkembang di masyarakat, apa yang sedang trend, gaya komunikasi netizen, dan konten negatif / hoax/SARA. Bagi institusi pemerintah yang melakukan edukasi, sosialisasi dan pengawasan hal ini menurut daku sangat lah penting. 

Saat ini bila daku lihat beberapa admin social media institusi pemerintah dan swasta enggan berinteraksi di social media dengan follower-nya. Padahal dengan menjawab comment di post social media merupakan bagian pengenalan. Dengan berinteraksi maka akan mendekatkan kepada masyarakat yang berujung jumlah follower akan makin meningkat setiap harinya.

-------------------------------------------------------------------------

Daku yakin menjadi Menteri Agama RI memiliki beban yang berat. Sosialisasi dan pencegahan konten negatif, ujaran kebencian & hoaks merupakan salah-satu dari ribuan bahkan jutaan tugas seorang Menteri Agama. 

"Melawan Hoax dengan Menjaga Hati"

Artikel lainnya : Ternyata Semua Peduli Pada Hoax & Konten Negatif (DISNI)

.

.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun