Mohon tunggu...
Fariza Hidayat
Fariza Hidayat Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ibu Bangsa, Gerakan Kebangsaan Perempuan Indonesia

7 Desember 2017   14:16 Diperbarui: 7 Desember 2017   16:01 1176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Perempuan dan pembangunan selanjutnya menilik peran wanita pada dunia politik. Negara yang menganut sistem patriaki seperti Indonesia, perempuan relatif terbatas untuk menjadi politisi karena perpsepsi masyarakat tentang pembagian peran antara pria dan perempuan, terlihat bias. Peran perempuan wanita hanya pada urusan domestik rumah tangga.  Seharusnya, perempuan paham akan sejarah para pejuang perempuan yang ikut berperan di medan perang, dalam pengobatan, pendidikan dan pengelolaan logistik.  Hal ini akan memberikan kesempatan dan memberi kemudahan bagi perempuan untuk memperjuangkan isu-isu yang berhubungan dengan kepentingan mereka.

Posisi politik perempuan sebagai ibu bangsa memiliki dua unsur yaitu keperempuanan dan kebangsaan yang terikat dengan kemampuan biologis perempuan sebagai ibu dan peran sosial sebagai ibu rumah tangga. Ibu Bangsa ini bisa dikatakan sebagai strategi gerakan perempuan dengan tidak menimbulkan pertentangan dari kaum laki-laki. Namun,  disisi lain strategi "Ibu Bangsa" ini memperkuat pembedaan peran antara laki-laki da perempuan dalam masyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun