Jadi, siapapun yang menang pada Pilkada Jatim, sudah bisa dipastikan bahwa Jawa Timur kembali dipimpin oleh gubernur wanita.
Untuk pertama kalinya dalam sejarah politik Indonesia, tiga kandidat perempuan akan bertarung memperebutkan kursi gubernur di provinsi terbesar kedua.
Pertarungan Tiga Srikandi di Pilkada Jawa Timur: Khofifah, Risma, dan Luluk Rebut Hati Rakyat (Ahmad Syaihu)Tiga Srikandi Berebut Tahta Grahadi (
Khofifah Indar Parawansa merupakan sosok pribadi yang menarik apabila dilihat dari sisi kepemimpinan.
Gaya kepemimpinan karismatik khofifah sebagai gubernur Jawa Timur dalam upaya peningkatan kesetaraan gender
Korupsi merupakan tantangan dan halangan paling berat untuk Indonesia dalam menghilangkan harus kemiskinan yang absolut.
Prabu 1 DPW Kab. Mojokerto Menghadiri Gelar Sholawat dan Doa Bersama Untuk Kemenangan Prabu 1 di Surabaya
TKD Jatim Gelar Shalawat dan Doa Bersama untuk Kemenangan Prabowo-Gibran Sekali Putaran
Astrologi dan Tarot dalam politik adalah hiburan yg bisa dikombinasikan dgn analisis lapangan. Analisis medan elektoral Jatim tlh membuktikan hal itu.
Dalam Survei BRUIN, sebanyak 91 % responden menyatakan kondisi sungai Brantas saat ini dalam kondisi tercemar
Siapakah kira-kira sosok yang akan mendampingi Prabowo Subianto menjadi calon wakil presiden?
Tri Rismaharini dan Khofifah Indar Parawansa memiliki peluang masuk bursa calon wakil presiden dari kalangan perempuan.
Mahfud MD memiliki integritas yang tinggi dan berkomitmen memajukan bangsa dan negara.
Jika Prabowo gandeng Khofifah, pertarungan di Jatim bakal seru.
Khofifah menjadi incaran kubu Prabowo dan AMIN, sedangkan Yenny justru diabaikan.
Analisis kemenangan bagi Anies Baswedan bersama Khofifah Indar Parawansa.
Tentu bukan tanpa sengaja Puan Maharani membocorkan sederet nama yang disebut berpeluang menjadi cawapres yang akan diusung
Melihat peluang Prabowo Subianto dengan Khofifah Indar Parawansa.
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto pada kesempatan itu membicarkan peluang terbentuknya koalisi besar dengan Partai Nasdem, Demokrat dan PKS
"Nyapo Jakarta dipindah. Wis apik-apik kok dipindah. Lha terus bangunan pemerintah yang gede-gede itu buat apa?"
