Mohon tunggu...
Rakhmasari Kurnianingtyas
Rakhmasari Kurnianingtyas Mohon Tunggu... Lainnya - Mencoba melukis cerita lewat aksara

belajar dari mendengarkan dan melihat

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Kapan Sinetron Indonesia Seperti Drama Korea?

12 April 2022   21:00 Diperbarui: 15 April 2022   22:32 623
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Sinetron Indonesia ( Foto : Dokumen RCTI via Kompas.com)

Lantas mengapa sinetron Indonesia masih bertahan menyuguhkan tontonan yang seperti itu? Sederhana sih, mereka hanya mengikuti selera pasar. 

Penonton sinetron umumnya adalah masyarakat atau tepatnya ibu-ibu golongan menengah ke bawah. Mereka adalah penonton fanatik yang menguasai pesawat televisi di jam sinetron tayang.

Masyarakat Indonesia yang masih banyak kalangan menengah ke bawah dengan tingkat pendapatan yang pas-pasan tidak mempunyai pilihan hiburan lain kecuali televisi. Untuk berlangganan tv kabel yang menyuguhkan tontonan alternatif yang lebih berkualitas mereka masih memiliki banyak pertimbangan lain.

Jadi, sinetron Indonesia tetap memiliki penggemar fanatik yang mendatangkan keuntungan finansial banyak pihak yang terlibat. 

Sinetron di prime time tentu menjadi rebutan iklan-iklan besar. Simbiosis mutualisme antara produser sinetron, stasiun televisi yang menyiarkan, para pemain yang harus menekan perasaan bosan dan para pemasang iklan menjadi kesatuan yang erat.

Karakter masyarakat Indonesia yang cenderung kepo juga menjadi faktor pendukung mengapa sinetron dengan cerita yang berbelit, dramatis dan penuh tragedi tetap menjadi idola. 


Dan pada akhirnya memang kembali ke selera masing-masing. Walaupun tentu saja kita berharap suatu saat akan lebih banyak tontonan yang mengedepankan pendidikan moral dapat kita nikmati.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun