Mohon tunggu...
Rakha N.P. Dhaniwijaya
Rakha N.P. Dhaniwijaya Mohon Tunggu... Penulis - Homo sapien, resident of Earth

calon pengabdi, pecandu belajar dan mengajar, literature enthusiast.......a happy man for sure!

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Arema, Dualisme, dan Krisis Identitas Fans Bola Malang

23 Maret 2020   16:45 Diperbarui: 24 Maret 2020   12:47 1041
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suporter Arema FC, Aremania saat mendukung tim nya di Stadion Kanjuruhan Kabupaten Malang, Jawa Timur (KOMPAS.com/SUCI RAHAYU)

Lalu, mana Arema yang "valid"? 

Saya sebagai Aremania, bahkan memercayai bahwa yang namanya Arema IPL itu sudah bubar dan tidak ada lagi.

Sampai suatu saat, saya berbincang-bincang dengan salah satu kakak kelas saya di SMA dan kebetulan salah satu penggemar sepakbola, lalu saya berkelakar,

"Sampean milih Arema seng liga siji opo Arema sing sijine."

Kakak kelas saya ini menjawab, "Sengndek liga elek, Ka. Aku milih seng sijine ae."

Saya pun tertawa, tapi saya ingin tahu, apakah Arema "satunya lagi" itu masih eksis?

Tidak perlu waktu lama saya menemukan jawabannya. Ternyata Arema "satunya lagi" ini yang menggunakan nama Arema Indonesia, masih ada dan berlaga di Liga 3 Jawa Timur.

Saya mengetahui fakta ini bukan karena saya menonton pertandingan mereka di Stadion Gajayana, tetapi karena mereka membuka akun Instagram sendiri. Mungkin untuk lebih menunjukkan eksistensi mereka di dunia maya.

Masalah lain yang muncul selain krisis identitas adalah krisis suporter itu sendiri. Kakak kelas saya di SMA memiliki pandangan berbeda dengan adek kelas saya yang beranggapan kalau Arema itu ya "yang di Kanjuruhan itu". 

Mau tidak mau, pecinta sepak bola Malang terpolarisasi menjadi dua kubu. Kubu Arema "liga atas" dan kubu Arema "liga bawah". Seakan-akan tidak ada satu kesatuan Arema yang mencakup seluruh Aremania di Indonesia.

Akhirnya, jumlah suporter yang hadir di Stadion Kanjuruhan menurun. Belakangan ini, fenomena tersebut banyak dibicarakan di media massa. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun