Mohon tunggu...
Rajiman Andrianus Sirait
Rajiman Andrianus Sirait Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa, penulis jurnal, artikel dan lagu, sebagai editor beberapa buku Teologi dan pendidikan agama Kristen dan saya juga aktif dalam pelayanan sosial dan gereja

Nama saya Rajiman Andrianus Sirait, saya berprofesi sebagai Mahasiswa, penulis jurnal, artikel dan lagu, sebagai editor beberapa buku Teologi dan pendidikan agama Kristen dan saya juga aktif dalam pelayanan sosial dan gereja

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pandangan Etika Kristen Terhadap LGBT

15 September 2022   09:27 Diperbarui: 15 September 2022   09:27 1984
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

 

Dalam ayat di atas Rasul Paulus mengaitkan perilaku zina dengan perilaku gay sebagai kesesatan. Kemudian Rasul Paulus mempertegas hal ini kepada jemaat yang ada di Korintus: "Janganlah sesat! Orang cabul penyembah berhala, orang berzina, banci,orang pemburit, pencuri orang kikir, pemabuk, pemfitnah dan penipu tidak akan mendapat bagian di dalam kerajaan Allah" (I Kor. 6:9b-10). Dari uraian tersebut, kita dapat menyimpulkan bahwa LGBT merupakan sebuah penyimpangan seksual yang dilakukan manusia yang bertentangan dengan tujuan dan kehendak Allah (tidak sesuai dengan standard). Oleh karena itu LGBT adalah suatu perbuatan dosa. Dalam pandangan etika Kristen pun ini sesuatu yag tidak di perbolehkan. Tuhan tidak pernah menciptakan seseorang dengan keinginan homoseks atau pun merubah jenis kelaminnya (transgender). Perilaku homoseksual tidak bisa disamakan dengan masalah selera dalam memilih jenis makanan tertentu. Seseorang tidak bisa memilih orientasi seksual berdasarkan seleranya karena semua sudah ditetapkan Allah.

 

C. Upaya mengatasi dan cara mencegah LGBT

 

J. Verkuyl mengatakan salah satu upaya untuk menolong orang yang sudah mulai terjerat homoseks adalah Janganlah kita membenci orang-orang homoseksual tetapi kita harus mau menolong dan mendorong siapa pun yang mempunyai pembawaan homo-erotis, supaya mereka melepaskan diri dari pertalian-pertalian dan persahabatan-persahabatan homoseksual.[5] Kenapa kita harus melakukan itu ? Karena Allah kita itu penuh dengan kasih. Allah kita adalah Allah yang membenci dosa dan tidak dapat kompromi dengan dosa, namun Dia adalah Allah yang menaruh belas kasihan kepada manusia. Sebagai orang percaya kita harus membenci dan menyingkirkan dosa homoseksualitas, tetapi berbelas kasihan kepada mereka yang terjerat dalam dosa ini haruslah kita lakukan. Sebagaimana yang telah Yesus lakukan di dunia yaitu mencari dan menyelamatkan yang terhilang (Lukas 19:10). Gereja harus ambil bagian di dalam karya Tuhan Yesus Kristus untuk membawa pertobatan di kalangan gay dan lesbian.

 

Lalu cara untuk mencegah agar LGBT tidak terjadi adalah dimulai dari sejak usia dini.

 

1. Orangtua hendaknya perlu memberitahukan tentang keburukan yang ditimbulkan dari LGBT kepada anak, sebelum nantinya anak tahu mengenai LGBT dari pihak luar. Peran keluarga begitu sangat vital karena keluarga merupakan lembaga pendidikan pertama maka orang tua harus menjadi pendidik pertama bagi anak-anaknya.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun