Mohon tunggu...
Raja Lubis
Raja Lubis Mohon Tunggu... Pekerja Teks Komersial

Pecinta Musik dan Film Indonesia yang bercita-cita menjadi jurnalis dan entertainer namun malah tersesat di dunia informatika dan kini malah bekerja di perbankan. Ngeblog di rajalubis.com / rajasinema.com

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

Review "Panggil Aku Ayah", Kala Anak jadi Jaminan Utang

4 Agustus 2025   12:22 Diperbarui: 5 Agustus 2025   12:16 752
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menabung buat apa ya Intan? (Sumber: dokumentasi Visinema Pictures)

Film menyoroti bagaimana kebanyakan pengasuhan keluarga di Indonesia yang lebih menitikberatkan pada peran seorang ibu di rumah tanpa kehadiran ayah. Secara fisik, mungkin ayahnya hadir di dalam keluarga, tapi emosi dan hatinya tidak bertaut.

Ini bukan soal mana yang benar dan mana yang salah dalam pengasuhan. Karena faktanya, pola pengasuhan sangat tergantung kondisi masing-masing keluarga. Tapi banyak studi menyatakan bahwa kehilangan figur ayah dalam pengasuhan, akan berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak.

Panggil Aku Ayah hadir untuk memberikan refleksi bahwasanya ayah memiliki peran penting dalam pengasuhan anak. Pesan sponsornya tampil tanpa menggurui. Seperti pesan soal "anak perempuan jangan langsung peluk ketika diberi hadiah oleh laki-laki dewasa", dihadirkan dalam adegan dan dialog yang hangat dan cair.

Finally, terlepas dari kekurangan minor di beberapa bagian, Panggil Aku Ayah adalah drama komedi yang sangat pas ditonton oleh keluarga, terutama orangtua dan anak yang hubungannya sedang "tidak baik-baik saja".

Silakan tonton di bioskop terdekat, mulai 7 Agustus 2025.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun