Mohon tunggu...
Raisya Adinda Gatra Putri
Raisya Adinda Gatra Putri Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

NIM : 22107030037

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Masih Percaya Kejatuhan Cicak Bikin Harimu Sial? Hati-Hati Syirik Kecil!

6 Mei 2023   20:49 Diperbarui: 6 Mei 2023   20:52 935
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Ilustrasi Cicak: Dokumen Pribadi

Cicak merupakan salah satu hewan yang membuat kita geli melihatnya. Keberadaannya kerap kali mengganggu kehidupan kita. Tak jarang mereka mengeluarkan kotoran dan membuat kita jengkel karena mengotori dinding atau benda-benda yang ada di rumah. Tak hanya itu, cicak yang berkeliaran terkadang tiba-tiba terjatuh dari langit-langit rumah dan menjatuhi kita. Hingga akhirnya orang akan merasa khawatir bahwa nasib buruk akan menimpanya.

Di dalam Islam sendiri, orang yang mempercayai sesuatu selain Allah tanpa ada rasa tawakal kepada-Nya, disebut orang musyrik. Meyakini kejatuhan cicak sebagai pertanda kesialan merupakan salah satu perbuatan syirik yang seringkali tidak kita sadari. Kepercayaan ini tidak hanya populer di Indonesia, namun sudah ada sejak zaman orang Arab Jahiliyah.

Orang Arab Jahiliyah mengenal istilah Tathayyur atau Thiyaarah, yaitu anggapan yang berkaitan mengenai kesialan maupun keberuntungan karena adanya suatu pertanda. Anggapan tentang kesialan yang datang karena kejatuhan cicak merupakan contoh dari Tathayyur. Orang yang melakukan Tathayyur menyandarkan kebaikan atau keburukan kepada selain Allah. Padahal semua yang terjadi di dunia ini sudah menjadi ketetapan-Nya.

Allah SWT berfirman dalam Surat An-Nisa ayat 48:

"Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni (dosa) karena mempersekutukan-Nya (syirik), dan Dia mengampuni apa (dosa) yang selain (syirik) itu bagi siapa yang Dia kehendaki. Barangsiapa mempersekutukan Allah, maka sungguh, dia telah berbuat dosa yang besar."

Dari ayat tersebut sudah jelas bahwa mempersekutukan Allah SWT merupakan salah satu dosa besar yang harus kita hindari. Bahkan dikatakan dosa tersebut tidak akan diampuni, sedangkan dosa selainnya akan diampuni, itu pun jika Allah menghendaki. Amatlah rugi bagi kita yang masih percaya akan nasib kita yang bergantung pada sesuatu selain Allah.

Mungkin beberapa dari kita bertanya, jika cicak tidak membawa kesialan, mengapa Islam menganjurkan untuk membunuhnya? Hati-hati dengan pertanyaan yang timbul dari diri kita. Karena hal tersebut dapat menggoyahkan iman kita sendiri. Kita harus percaya bahwa apa yang Allah ciptakan pasti memiliki hikmah.

Selain menciptakan hewan untuk kemaslahatan, hewan juga diciptakan untuk menandai adanya kemudaratan. Cicak diciptakan Allah untuk menandakan adanya mudarat di sekitar kita. Sehingga manusia mengetahui bahwa ada keburukan yang harus mereka hindari jika cicak berada di sekitarnya. 

Cicak merupakan salah satu hewan yang dapat membawa penyakit, ia membawa banyak bakteri di dalam mulut dan kulitnya, salah satunya bakteri E. coli. Ia tidak membunuh kita secara langsung, akan tetapi bakteri yang berkembang pesat dapat menyebabkan kerusakan serius pada tubuh kita. Sehingga keberadaannya dapat merugikan kita.

Selain itu, cicak biasanya hidup di tempat yang teduh seperti di rumah. Jumlah mereka yang banyak mengakibatkan tempat tinggal kita menjadi tidak suci dan kotor ketika cicak membuang kotorannya dengan sembarangan. Sehingga kita menjadi khawatir, apakah tempat yang kita tempati suci dari najis atau tidak.

Oleh sebab itulah, Rasulullah SAW menganjurkan kita untuk membunuh cicak. Selain karena membawa kemudaratan, cicak juga disebut sebagai hewan yang fasik. Karena dalam sebuah riwayat, cicak ikut mengobarkan api yang membakar Nabi Ibrahim AS saat dibakar oleh Raja Namrud. Cicak membantu meniup api sehingga api semakin besar. Meski tidak terlalu berpengaruh, tapi kita mengetahui cicak berpihak pada siapa.

Pada sebuah hadis, Rasulullah SAW memerintahkan kita untuk membunuh cicak:

"Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan untuk membunuh cicak. Beliau bersabda,  'Dahulu cicak ikut membantu meniup api (untuk membakar) Ibrahim ‘alaihissalam.'" (HR. Bukhari, no. 3359).

Hal lain yang harus kita waspadai dari keberadaan cicak yaitu cicak sebagai fuwaisiqoh (hewan kecil yang jahat), karena cicak merupakan temannya setan atau tukang sihir. Rupanya cicak atau tokek digunakan oleh tukang sihir sebagai media pengintai target-target sihirnya. Mereka ditugaskan mengambil barang target, seperti rambut atau kuku, untuk dijadikan media perantara sihir.

Tak heran jika cicak seakan telah menjadi musuh manusia. Sehingga Allah berikan ganjaran pahala bagi siapa yang membunuh cicak. Sahabat Abu Hurairah RA mengutip perkataan Rasulullah SAW yang bersabda:

“Barang siapa membunuh cicak dengan sekali pukul, maka dia mendapat pahala sekian dan sekian, dan barang siapa yang mebunuh cicak pada pukulan yang kedua maka dia akan mendapatkan pahala sekian dan sekian di bawah kebaikan yang pertama, dan barang siapa yang membunuhnya pada pukulan ketiga maka dia akan mendapatkan pahala sekian dan sekian di bawah kebaikan yang kedua.” (HR. Muslim).

Tingkatan pahala yang berbeda di tiap pukulan ini disebabkan kita dianjurkan untuk bergegas membunuh cicak dalam sekali pukul saja. Sedangkan jika kita memukulnya dalam beberapa kali pukulan, ditakutkan cicak akan kabur dan usaha membunuh cicak tidak terlaksanakan. Selain itu, membunuh dalam sekali pukulan membuat kita semakin aman dari penyakit.

Kita sudah paham jika menganggap nasib sial datang karena kejatuhan cicak adalah perbuatan syirik, namun terkadang hati kita belum sepenuhnya bertawakal pada Allah SWT. Kita bisa membaca doa berikut untuk menjaga keimanan kita kepada Allah SWT:

"Allahumma inni a'uudzubika an usyrika bika wa ana a'lam wa astaghfiruka limaa laa a'lam."

Artinya: Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari perbuatan syirik yang aku sadari. Dan, aku memohon ampun kepada-Mu atas dosa-dosa yang tidak aku ketahui.

Mulai dari sekarang, mari kuatkan iman kita agar semakin dekat dengan Allah SWT. Jika kita baru mengetahui hal-hal yang mengandung syirik, maka segera tinggalkanlah. Jangan sampai kita terjerumus dalam perbuatan dosa ini jika sudah mengetahui bahwa Allah membencinya. Ibadah kita memang belum pasti di terima oleh-Nya, namun dosa kita sudah pasti tercatat oleh-Nya. Wallahu a'lam bish-shawab. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun