Mohon tunggu...
Kebijakan

Hubungan Australia dan Indonesia, Bukan Sekedar Perpindahan Kedubes Saja

28 Desember 2018   04:36 Diperbarui: 28 Desember 2018   05:27 289
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Baik Indonesia dan Australia telah saling membantu satu sama lain terutama dalam menyokong perkembangan ekonomi masing-masing negara. Indonesa telah menjadi salah satu dari 15 rekan dagang tertinggi Australia. 

Australia telah membangun berbagai perusahaan multinasionalnya di Indonesia seperti ANZ, Leightons, the Commonwealth Bank, Orica, dan Bluescope. Kepentingan ekonomi yang dimiliki oleh Australia dan Indonesia sudah menyejarah dan terinstitusionalisasi. 

Masifnya pertumbuhan kelas menengah di Indonesia, serta kebutuhkan akan pembanguanan infrastruktur pun mendorong aktivitas kerjasama antar kedua negara. Perjanjian perdagangan bebas yang akan dilaukan oleh Indonesia dan Australia merupakan hal yang sangat penting, terlepas dari retorika politik domestik yang sedang dihadapi pemerintah Joko Widodo.[5]

 

Dalam persepektif pemerintahan Indonesia, tindakan yang dilakukan oleh Scott Morrison dianggap dapat mengancam stabilitas keamanan dunia.[6] Sebab, isu terkait status Yarusalem yang selama ini diperebutkan oleh kedua negara merupakan permasalahan yang cukup sensitif baik untuk Israel dan Palestina. Dengan memindahkan kedutaannya ke Jarusalem dan mengakui bahwa Jarusalem merupakan ibu kota Israel, akan mengganggu hubungan perdanganan dan bisnis dengan negara-negara dunia terutama negara yang banyak dari penduduknya memiliki identitas Muslim.

 Dalam menanggapi hal tersebut saya memandang bahwa merupakan hal yang wajar apabila Indonesia dan beberapa negara yang bekerja sama dengan Australia namun juga mendukung Palestina, merespon tindakan Scott Morrison secara negatif. T

erlepas dari urgensi mengenai identitas dan perjanjian dagang, perpindahan kedutaan besar Australia ke Jarusalem dianggap penting bagi Indonesia karena adanya retorika politik dalam negeri yakni kampanye pemilihan umum presiden tahun mendatang.[7] 

Sebab, apabila Australia secara sah memutuskan untuk memindahkan kedutaannya ke Jarusalem dan mengakui bahwa Jarusalem merupakan ibu kota Israel, dan di sisi lain pemerintah tetap melakukan perbadangan bebas dengan Australia, maka akan memberikan efek domino akan pandangan publik terhadap pemerintahan. Pihak oposisi di Indonesia akan membangun narasi mengenai anti liberalisasi ditambah lagi dengan isu politik identitas terkait kerjasama Indonesia dengan pendukung Israel, yakni Australia. 

   

[1] BBC. 2018. Scott Morrison: Australia's conservative pragmatist. Diakses pada 26 Desember 2018 https://www.bbc.com/news/world-australia-45292331

   

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun