Mohon tunggu...
Raisa Amira Syahira
Raisa Amira Syahira Mohon Tunggu... Mahasiswa - NIM.1303621012 - Pendidikan Kimia B - Universitas Negeri Jakarta - 2021

“wisdom…. comes not from age, but from education and learning.” ―Anton Chekhov.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Menyeimbangkan Urusan di Dunia dan Akhirat bagi Umat Islam

8 Mei 2022   16:27 Diperbarui: 11 Mei 2022   18:44 3824
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebagai seorang muslim tentunya kita diperintahkan untuk menyeimbangkan antara kehidupan di dunia dan di akhirat, sehingga kita tidak hanya fokus mencari kebahagian di dunia saja, tetapi juga harus mempersiapkan untuk kehidupan di akhirat kelak. 

Hal ini dikarenakan tersirat dalam harapan di setiap akhir doa kita yang selalu memohon agar mendapatkan kebaikan hidup di dunia dan di akhirat. 

Ayat yang di ambil dari Al-Quran ini juga mejadi isyarat bahwa Al-Quran juga mengusung semangat keseimbangan antara urusan dunia dan akhirat yang dikenal dengan doa sapujagad, karena meliputi dua urusan besar yakni dunia dan akhirat. 

Doa tersebut terdapat dalam surah Al-Baqarah ayat 201,

وَمِنْهُمْ مَّنْ يَّقُوْلُ رَبَّنَآ اٰتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَّفِى الْاٰخِرَةِ حَسَنَةً وَّقِنَا عَذَابَ النَّارِ

“Dan di antara mereka ada yang berdoa, “Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan lindungilah kami dari azab neraka.” (QS. Al-Baqarah [2]: 201).

Akan tetapi masih terdapat sebagian umat islam yang sibuk untuk memenuhi kebutuhan duniawi sehingga lupa, bahwa kelak ia akan mati dan menjalani kehidupan selanjutnya di akhirat. 

Sementara bagi mereka yang hidupnya cenderung pada sisi spritualnya, mereka kurang mempedulikan eksistensinya sebagai khalifah yang di percayakan oleh Allah Swt untuk mengelola kehidupan diatas muka bumi ini. Tentu saja dua kebaikan yang di pinta dalam do’a diatas tidak akan terwujud jika salah satunya lebih berat daripada yang lain.

Lalu bagaimana cara agar kita sebagai umat Islam memiliki kesadaran untuk menyeimbangkan kehidupan dunia dan akhirat?

Ada kalanya, manusia harus belajar bagaimana menyeimbangkan tanggung jawab, kebutuhan, dan keinginan dunia ini dengan keabadian di akhirat. Namun, manusia cenderung mengabaikan bekal kehidupan setelah kematian. Langkah-langkah untuk menghadirkan kesadaran untuk menyeimbangkan kehidupan dunia dan tidak mengabaikan bekal untuk akhirat adalah

  1. Mengingat bahwa Allah selalu bersama kita, dengan selalu mengingat Allah kita juga akan mengingat kewajiban kita terhadap Allah. Kita juga akan menumbuhkan rasa malu dan takut apabila kita berbuat salah dan maksiat. Kita akan senantiasa disiplin dalam beribadah dan memperlakukan orang-orang di sekitar dengan lebih baik.
  2. Menempatkan Allah swt sebagai yang pertama di atas segalanya. Apabila kita bisa mencintai Allah di atas segalanya, maka Allah akan mencintai kita dan membuat penghuni langit dan bumi juga mencintai kita. Allah memberikan bukti nyata bahwa ketika kita mencintainya lebih dari apapun, kita tidak akan rugi apa-apa. Dengan berpikiran seperti ini kita akan merasa lebih tenang dan dapat meningkatkan etos kerja, serta tidak lupa dengan ibadah.
  3. Selalu berpikir Islam bukanlah beban. Islam memiliki berbagai peraturan yang mengatur kehidupan manusia. Namun kita harus mengerti bahwa aturan tersebut dibuat agar kita menjadi manusia yang bermoral. Pahami juga bahwa Islam merupakan agama yang mudah, indah, beragam, dan fleksibel. Dengan pola pikir ini, kita akan senang dan tidak merasa terbebani atas perintah dan larangan yang Allah berikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun