Mohon tunggu...
Raihan Lubis
Raihan Lubis Mohon Tunggu... Konsultan - Seorang pembaca dan suka menulis

Seorang pembaca dan suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Bebalnya Kita dalam Menghadapi Bencana

3 Oktober 2019   15:33 Diperbarui: 4 Oktober 2019   03:35 239
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: kompas.com

Sementara tiang-tiang yang dibangun di sekolah, tertutup rerimbunan pohon dan tak pernah dilihat, apalagi dicat oleh pihak sekolah.

Dari puluhan tiang, hanya ada satu tiang yang kami temukan, dirawat penduduk setempat, dibangun di halaman masjid daerah yang terdampak tsunami cukup parah masa itu.

Kini, alarm gempa terus menyala. Tsunami dan juga bencana lainnya juga mungkin akan terjadi kembali---walau entah kapan.

Sebagai umat beragama, selain mempercayai takdir, kita juga diminta untuk berikhtiar.

Dan kesiapsiagan serta kewaspadaan kita pada bencana yang akan datang adalah sebuah ikhtiar. Jumlah korban bukanlah angka statistik semata.

Sampai kapan kita bebal dalam menghadapi bencana?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun