Mohon tunggu...
raihanialhusna
raihanialhusna Mohon Tunggu... Mahasiswa/Universitas Negeri Semarang

Mahasiswa PGSD Unggulan UNNES

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Belajar sambil melestarikan budaya, Wayang Punokawan dari serbuk kayu jadi bukti inovasi akademisi untuk sekolah dasar Indonesia

8 Oktober 2025   20:18 Diperbarui: 8 Oktober 2025   20:23 10
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bhakti akademisi merupakan bentuk nyata kontribusi kalangan dosen dan mahasiswa dalam mengamalkan ilmu pengetahuan yang dimiliki untuk kepentingan masyarakat, khususnya di bidang pendidikan. Melalui kegiatan ini, civitas akademika tidak hanya berperan sebagai pengajar, tetapi juga sebagai penggerak inovasi yang membawa manfaat langsung bagi sekolah dan peserta didik. Kegiatan Bhakti Akademisi dari Universitas Negeri Semarang (UNNES) Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) menjadi wadah bagi mahasiswa untuk menyalurkan hasil karya media pembelajaran kreatif ke sekolah, guna mendukung proses belajar yang lebih interaktif, kontekstual, dan bernilai budaya.

Karya bertajuk “Media Pembelajaran Wayang Punokawan dari Serbuk Kayu” merupakan inovasi pembelajaran yang memadukan unsur seni, kreativitas, dan pelestarian budaya Nusantara. Media ini dibuat dengan memanfaatkan serbuk kayu sebagai bahan utama, diolah menjadi tokoh-tokoh Punokawan seperti Semar, Gareng, Petruk, dan Bagong. Wayang tersebut digunakan sebagai sarana belajar untuk mengenalkan nilai-nilai moral, sosial, dan budaya kepada siswa sekolah dasar.
Selain berfungsi sebagai alat bantu visual, media ini juga mengajarkan tentang pentingnya pemanfaatan limbah menjadi karya seni bernilai edukatif. Dengan demikian, siswa tidak hanya belajar tentang budaya dan karakter, tetapi juga diajak berpikir kritis mengenai kreativitas, keberlanjutan, dan cinta lingkungan. 

Media Wayang Punokawan dari Serbuk Kayu memiliki berbagai manfaat penting. Pertama, menumbuhkan kesadaran siswa terhadap pentingnya pelestarian budaya dan lingkungan melalui pemanfaatan limbah menjadi karya seni. Kedua, meningkatkan keterlibatan siswa dalam pembelajaran seni budaya yang kreatif dan menyenangkan. Ketiga, mendukung guru dalam menyampaikan nilai-nilai karakter bangsa secara kontekstual dan bermakna. Selain itu, media ini juga mendorong siswa untuk mengembangkan imajinasi, ekspresi, serta kecintaan terhadap warisan budaya lokal.

SD Negeri Plosowangi, Kecamatan Tersono, Kabupaten Batang, memberikan tanggapan positif terhadap karya ini. Kepala sekolah, Bapak Moh. Khuzaeni, S.Pd., M.Si., menyampaikan bahwa media Wayang Punokawan dari Serbuk Kayu tidak hanya menjadi alat bantu pembelajaran, tetapi juga inspirasi bagi guru dan siswa untuk berinovasi dari bahan-bahan sederhana. Media ini terbukti menarik minat siswa, terutama dalam pembelajaran seni dan budaya, serta menumbuhkan rasa bangga terhadap warisan tradisi Nusantara. Sekolah pun berencana terus memanfaatkan media ini dalam kegiatan pembelajaran tematik dan ekstrakurikuler. 

Kegiatan Bhakti Akademisi melalui pengembangan Wayang Punokawan dari Serbuk Kayu menunjukkan sinergi antara dunia akademik dan sekolah dasar dalam mewujudkan pembelajaran yang kreatif, berkarakter, dan berwawasan budaya. Inisiatif dari mahasiswa dan dosen UNNES PGSD ini menjadi contoh nyata bahwa ilmu yang diperoleh di kampus dapat diwujudkan menjadi karya bermakna yang memperkaya proses pendidikan. Dengan semangat inovasi dan pelestarian budaya, karya ini tidak hanya mendukung pembelajaran, tetapi juga memperkuat jati diri generasi muda sebagai penerus budaya bangsa.

 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun