Mohon tunggu...
Rahmi rangkuti
Rahmi rangkuti Mohon Tunggu... Lainnya - KARYAWAN SWASTA

HALO

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Eh Besok 2023

31 Desember 2022   13:43 Diperbarui: 31 Desember 2022   14:04 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

              Good Bye    2022 , H-1 2023 

Ntah dari mana aku harus memulai cerita ini, namun terlintas begitu banyak memori yang rasanya ingin ku ceritakan disini , tidak terasa kurang dari 1 hari menuju 2023, luka , suka , sakit, dan bahagia tercampur di tahun 2022,    jadi kumulai saja  dengan cerita perjalanan ku dari kampung 2022 ke kampung 2023 , yang tidak pernah ku tinggali sebelumnya .

kala itu fikirang ku kosong, terasa semua aspek alam mulai dari  ombak, hujan, terik matahari, petir yang menyambar seolah bekerja sama menyerang ke kosongan fikiran ku, dengan ke kosongan fikiranku,  aku hubungi semua orang di seseliling ku , ku bercerita tentang ke isengan alam yang menimpaku, bercerita kepada mereka berharap mereka bisa jadi tempat berbagi kesah ku walau aku tau mereka tidak akan bisa membantu.

Dengan fikiran yang masih kosong aku memulai perjalanan singkat dari tahun 2022 ke tahun 2023, waktu yang cukup singkat namun ada banyak jalan yang telah ku lewati selama di tahun ini, aku memulai perjlanan ku di januari 2022,  aku memulai melangkahkan kakiku dengan tangan kosong tanpa bekal sama sekali, 

aku berjalan menelusuri lorong kehidupan, sebelum memulai langkah ku , ku perhatikan semua orang di sekelilingku, senyuman  ibuku yang begitu  cantik  , rengekan adek2ku yang  jadi penyemangat ku,  dan sahabat-sahabat ku yang selalu jadi pelukis warna di kehidupan ku..

dengan tangan kosong ku melewati lorong panjang tahun 2022 , aku berharap bisa membawa sejuta kisah kebahagiaan ketika sampai di 2023 nanti,namun ternyata jalan yang aku lalui selama di kampung 2022 terdapat banyak lika liku jalanan, kerikil berlubang dan tanjakan tinggi di sepanjang jalan, terkadang terik matahari membakar kulit ku di perjalanan, namun tidak begitu lama guyuran hujan memberi ke sejukan kembali di badanku, sejenak saja aku berfikir bahwa kemarau tidak berlangsung selamanya memang benar adanya ., oh tuhan begini kah 2022 ku , kakiku susah payah melangkah tapi tetap berjalan sendirinya mengikuti lorong waktu.

tidak terasa aku sudah sampai di pertengahan jalan , aku berjumpa seseorang yang tidak kukenali sebelumnya , ternyata dia juga sama dengan ku ,dia juga berjalan menuju kampung 2023 yaitu kampung yang menjadi tujuan perjalanan ku,  karena dengan tujuan yang sama kami sepakat untuk berangkat bersama menuju kampung 2023,  kami berjalan bersama , aku yang awalnya berjalan sendirian sedikit terhibur dengan kehadirannya, aku merasa sangat dekat dengan nya meskipun kami baru berjumpa, di sepanjang perjalanan kami bercerita tentang keluarga, sahabat, pekerjaan dan pengalaman hidup , aku sedikit terlena dengan keramah tamahan yang dia punya, aku terkesima dengan ilmu dan pengalaman hidup yang di baginya, sampai - sampai aku lupa kalau setiap manusia itu ada kekurangannya,  sambutan yang dia berikan begitu nyaman hingga aku sempat ingin menjadikan dia sandaran ketika lelah selama perjlanan..

selama di perjalanan kita jadi begitu dekat, kita berjalan beriringan , sesekali kala aku jatuh dia menuntun ku  untuk berdiri, begitu juga dengan ku aku memberi dia minum yang ku tampung ketika hujan , kami sama- sama membantu satu sama lain, jadi fikiranku yang awalnya kosong sedikit terisi dengan kehadirannya,  tidak terasa perjalanan kami sudah sampai ke kampung yang bernama kampung Agustus, kami yang awalnya berjalan beriringan di kampung agustus ini jadinya kami  berjalan sambil berpegangan tangan, sesekali dia mencubit tanganku, lalu cubitannya ku balas juga sambil tertawa dan candaan, pernah di suatu malam di kampung agustus kami menemukan jurang yang begitu gelap dan dalam,  tanpa rasa takut kami sama-sama masuk kejurang , kami tau itu jurang tapi tetap kami turuni bersama , namun anehnya meskipun jurang hatiku bahagia karena ke jurang itu ku turuni bersama dengannya, ternyata  aku telah jatuh dan mencinta ,  rasa haru dan bahagia bercampur jadi satu, kau begitu indah bak bunga yang mekar merekah tumbuh subur dan menyegarkan hati yang kehausan. 

dan bodohnya dua kali kami dengan sengaja jatuh ke jurang yang sama , tidak terasa kami sudah melewati kampung agustus, masuk lah kami ke sebuah perkampungan  bernama kampung  september, disini perlahan sesekali dia sudah mulai melepaskan genggaman tanggannya, tapi sesekali di genggamnya kembali, fikiranku juga sudah mulai kacau dengan sikap nya ini, apakah dia yg sengaja menggenggam lalu melepaskan atau aku yng terlalu cepat menjadikan dia sandaran , hati dan fikiranku sama2 bergumam.  di penghujung kampung september ini  dia memutuskan untuk berjalan masing-masing dan pisah arah, seketika aku kaget dengan keputusannya yang secara tiba-tiba , aku bingung, aku kecewa , aku sakit, aku menyesal semua bercampur jadi satu. bunga yang awalnya indah mulai gugur, daunnya yang semerbak seketika jadi mengering,sekarang aku bagaikan tanah tandus penuh retakan dan tidak ada lagi tanda-tanda kehidupan..

dia berjalan sendiri tanpa menoleh lagi ke arahku, dia melanjutkan perjlananan nya sambil mencari orang lain yang bisa menemani dia lagi, dia meninggalkan ku pas di tengah malam dan tinggallah aku seorang  diri di kampung september ini, meratapi nasib ku sendiri, menyesali keadaanku sendiri, menangisi semua hal yang terjadi, 

aku melangkah kesini dari awal tanpa bekal, dan sekarang aku tersesat seorang diri , tanpa identitas , tanpa  petunjuk jalan, ada rasa sesak di hati yang tidak bisa aku ungkapakan  , bayangkan saja kamu terjebak seorang diri di suatu tempat  yang gelap, tanpa cahaya , tanpa seorang pun yang kamu kenal ataupun yang kenal dengan mu , ah kehadirannya yang  singkat  mengubah duniaku , aku bagai terjebak di dimensi lain yang aku sendiri tidak mengenali diriku , aku siapa? aku kenapa ? aku dimana? ribuan bisikan  bergemuruh di fikiran ku , bisa kah aku melewati kampung yang gelap ini seorang diri,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun