Mohon tunggu...
Rahma Ahmad
Rahma Ahmad Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Travel Blogger

Lulusan arsitektur yang pernah melenceng jadi jurnalis dan editor di Kompas Gramedia. Pengarang buku 3 Juta Keliling China Utara dan Discovering Uzbekistan. Penata kata di www.jilbabbackpacker.com.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Dari Kampuang Sarugo hingga Desa Arborek, Begini Cerita tentang Anak Muda dan Desa Wisata

12 November 2022   16:44 Diperbarui: 12 November 2022   17:01 701
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bergeser ke timur Indonesia, saya pernah mengunjungi Desa Arborek di Raja Ampat. Desa tenang yang kaya dengan pemandangan alam bawah lautnya ini menjadi bukti bahwa program desa wisata bukan hanya bisa meningkatkan ekonomi warga, namun bisa membantu melestarikan ekosistem lautnya.

Desa Arborek, Surga di Barat Papua

Sumber foto: kawulaindonesia.com
Sumber foto: kawulaindonesia.com

Laut yang sebening kaca, ikan-ikan yang bertebaran di bawah dermaga dan di bibir pantai. Itulah yang langsung saya lihat ketika perahu saya mendarat di dermaga kayu Desa Arborek. Tiga anak berambut keriting dengan senyum lebar dan seorang bapak berkaus merah menyambut kami. Dialah Nominsen Mambraku, wakil ketua Desa Arborek.  

Sambil mengajak saya memberi makan ikan dari atas dermaga,  Pace Nom (begitu dia biasa dipanggil) menceritakan kalau sebelum menjadi desa wisata, penghasilan utama penduduk pulau seluas 7.2 hektare ini hanya mengandalkan hasil laut.  Di tahun 2008, karena sadar dengan potensi desa yang indah ini, masyarakat mencoba mengubahnya menjadi desa wisata. Dermaga dibangun agar perahu mudah bersandar. 

Sejak itulah, masyarakat mulai ikut merasakan manfaatnya. Mereka mulai menyewakan rumah untuk para pelancong yang ingin menginap di sana, membuat dan menjual souvenir khas Papua, menyewakan alat snorkeling, hingga menyewakan perahu mereka untuk wisatawan yang ingin menuju Piaynemo dan sekitarnya.

Kini, setelah lebih dari 10 tahun, mereka telah merasakan perbedaannya. Jika dulu mereka hanya menggantungkan hidupnya pada hasil laut, kini hampir 65 persen masyarakat Arborek bisa memiliki pundi-pundi tambahan dari sektor wisata. 

Jaga Ekosistem Sejak Jadi Desa Wisata

Ikan di bawah dermaga Arborek. (Sumber foto: indonesia.travel)
Ikan di bawah dermaga Arborek. (Sumber foto: indonesia.travel)

Sambil berbincang, saya terus mengamati ribuan ikan warna warni di bawah dermaga, di dalam lautan yang jernih bak kaca. Rasanya tak sabar ingin melompat dari dermaga dan menyelam ke dalamnya. Namun ternyata, hal itu tak boleh saya lakukan.

Ya, sejak diubah menjadi desa wisata, masyarakat Arborek punya aturan adat yang melarang siapapun, termasuk wisatawan dan penduduknya, untuk melompat dari dermaga. Hal ini mereka lakukan demi menjaga kelestarian terumbu karang yang ada di sekitar dermaga. 

Mereka sadar terumbu karang serta biota laut yang berlindung di baliknya adalah potensi utama Arborek yang menjadi magnet penarik wisatawan. Jika rusak, pengunjung yang datang ke sana bisa berkurang. 

Hal lain yang mereka lakukan adalah melarang penangkapan ikan di dermaga dan sekitar pulau. Aturan adat yang dikenal dengan nama "Sasi Laut" ini dijalankan untuk menjaga kelestarian biota laut di sekitar dermaga dan pulau. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun