Mohon tunggu...
rahma yanti
rahma yanti Mohon Tunggu... Mahasiswa

Membaca

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Dampak Negatif Kecanduan Media Sosial Di Kalangan Remaja

29 Mei 2025   13:32 Diperbarui: 29 Mei 2025   18:09 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di era digital seperti sekarang, media sosial telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan, terutama di kalangan remaja. Platform seperti Ig, Tiktok, Twitter, dan Snapchat kini bukan hanya tempat berbagi cerita atau hiburan, tetapi juga menjadi sarana mencari pengakuan, eksistensi, dan bahkan identitas diri. Namun, di balik kemudahan dan hiburan yang di tawarkan tersembunyi dampak negatif yang serius apabila penggunaannya tidak terkendali dan berubah menjadi kecanduan. 

Salah satu dampak paling nyata dari kecanduan media sosial adalah menurunnya kemampuan bersosialisasi secara langsung. Banyak remaja yang merasa lebih nyaman berinteraksi melalui layar ponsel dari pada berbicara secara tatap muka. Mereka menjadi tertutup, canggung saat berkomunikasi di dunia nyata, dan lebih memilih menyendiri. Padahal, interaksi sosial secara langsung sangat penting dalam membangun kepercayaan diri dan empati.

Lebih dari itu, media sosial juga menjadi pemicu stres dan tekanan mental yang tidak sedikit. Unggahan yang menampilkan gaya hidup mewah, wajah yang selalu tampak sempurna, dan pencapaian-pencapaian besar sering kali membuat remaja merasa hidup mereka tidak seindah itu. Akibatnya, mereka membandingkan diri sendiri secara terus-menerus, yang kemudian melahirkan perasaan minder, iri, cemas, bahkan depresi. Tak sedikit pula yang menjadi korban perundungan siber (cyber bullying), yang dampaknya jauh lebih menyakitkan karena sering tidak terlihat oleh orang terdekat.

Dari sisi pendidikan, kecanduan media sosial juga membawa konsekuensi serius. Konsentrasi dalam belajar terganggu karena waktu yang seharusnya di gunakan untuk membaca buku atau mengerjakan tugas, malah habis untung scroll beranda media sosial. Ini bisa menyebabkan penurunan prestasi akademik, kurang tidur, dan hilangnya motivasi untuk berkembang. Kecanduan ini juga dapat memicu kebiasaan menunda-nunda pekerjaan (prokrastinasi) karena remaja merasa lebih nyaman di zona hiburan instan.

Oleh: Rahma Yanti (mahasiswa UIN Palopo)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun