Mohon tunggu...
Rahmat Wahyu
Rahmat Wahyu Mohon Tunggu... Mahasiswa - Deden Akbar Izzuddin

mahasiswa semester 5 universitas singaperbangsa karawang jurusan ilmu keolahragaan dosen pengampu : Dr. Al Mukhlas Fikri, M.Si.

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Karapan Sapi dan Nilai-Nilai Moral yang Terkandung

6 Desember 2021   11:37 Diperbarui: 6 Desember 2021   11:45 1711
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

 Latar belakang atau cerita olahraga tradisional

Awal mula kerapan sapi dilatarbelakangi oleh tanah Madura yang kurang subur untuk

lahan pertanian, sebagai gantinya orang-orang Madura mengalihkan mata pencahariannya

sebagai nelayan untuk daerah pesisir dan beternak sapi yang sekaligus digunakan untuk

bertani khususnya dalam membajak sawah atau ladang.

Suatu Ketika seorang ulama Sumenep bernama Syeh Ahmad Baidawi (Pangeran

Katandur) yang memperkenalkan cara bercocok tanam dengan menggunakan sepasang

bambu yang dikenal dengan masyarakat Madura dengan sebutan "nanggala" atau

"salaga" yang ditarik dengan dua ekor sapi. Maksud awal diadakannya Karapan Sapi

adalah untuk memperoleh sapi-sapi yang kuat untuk membajak sawah. Orang Madura

memelihara sapi dan menggarapnya di sawah-sawah mereka sesegera mungkin. Gagasan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun