Mohon tunggu...
Rahmat Setiadi
Rahmat Setiadi Mohon Tunggu... Buruh - Karyawan swasta yang suka nulis dan nonton film

Saya suka baca-tulis dan nonton film.

Selanjutnya

Tutup

Diary

Bukan Tips Rahasia Menulis

29 November 2022   11:44 Diperbarui: 29 November 2022   11:52 220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sudah berapa tulisan yang telah kamu terbitkan? Begitu pertanyaan yang lebih layak ditujukan kepada kompasianer seperti saya. Pertanyaan berapa ( uang ) yang didapatkan dari menulis dan berapa banyak pembacanya sepertinya tidak pantas, karena apa? Saya pemula, begitu jawaban singkatnya.

 Sebagai penulis pemula yang harus dilakukan hanya memperbanyak tulisan dan menyampaikan ke khalayak umum, begitu yang saya pahami. Dengan melakukan hal demikian diharapkan ada respon, terlebih penilaian bahkan kritik. Jika tidak, berarti hanya bisa menulis, bukan Penulis.

 Tentang follower and following saya belum memusingkan hal itu, tapi saya cukup puas dengan tulisan saya yang masuk kategori pilihan padahal bukan pilihan yang direkomendasikan lewat pesan atau di menu halaman. Selain itu kaget juga dua tulisan saya masuk kategori artikel utama.

 Lalu bagaimana cara menulis kejar tayang?

 Sebenarnya tidak ada menulis kejar tayang, itu hanya istilah untuk target pribadi saya saja. Kecuali mungkin bagi para jurnalis profesional, dan jangan meminta saya untuk menjelaskannya. Tapi sebagai pemula saya juga bis berbagi tips, cara yang saya gunakan agar bisa menerbitkan minimal satu tulisan dalam satu hari bisa diterbitkan.

 Terus terang saya membuka tulisan di akun media sosial sendiri, yaitu WhatsApp dan Facebook. Sementara Instagram tak ada tulisan artikel atau puisi atau kalimat panjang, hanya caption.

 Saya sebelumnya tidak terpikirkan bahwa tulisan memiliki nilai dan harga. Menulis puisi, bikin cerpen, bahkan cerbung, juga artikel-artikel yang dengan mudahnya dijadikan postingan. Padahal membuat itu semua butuh pemikiran, memakai acuan-acuan, meski ada yang serampangan tapi setidaknya ada kesungguhan dalam membuatnya.

 Saya termasuk otodidak dalam dunia literasi, yang saya lakukan adalah bergabung ke banyak grup Facebook yang bertemakan tulis-menulis. Beruntung hingga kini grup-grup yang saya ikuti sebagian besar masih ada hingga tulisan-tulisan yang pernah dibuat masih bisa ditelusuri. Meski begitu ada pula tulisan saya yang hilang.

 Cukup lama saya berminat di bidang tulis-menulis, tapi belum bisa eksis. Tulisan masih hanya sebagai menyalurkan uneg-uneg saja, cuma cara pelampiasan belaka, bahkan pamer saja dengan mencontek tulisan dari buku-buku atau copy paste.

Ternyata, setelah satu bulan lebih menjadi kompasianer tabungan tulisanku boros sekali. Bertahun-tahun ( lebih dari lima tahun akun aktif ATM) bermain medsos hanya menghasilkan kurang dari 50  tulisan yang saya tabung di memory card. Dan semakin hari kian menipis, saya harus membuat tulisan untuk tabungan!

Analisa saya, contekan yang sedikit modifikasi sepertinya mandek. Kayaknya mesin telusur kompasiana atau admin, gak tau pastinya, dapat mendeteksi hingga hanya menghasilkan viewer sedikit. Padahal sudah saya genjot dengan share ke media sosial ( status dan grup ) yang saya ikuti.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun