Mohon tunggu...
Rahmat Hadi
Rahmat Hadi Mohon Tunggu... karyawan swasta -

@rahmathadi

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Ecowisata : E2C Mengembalikan Keindahan Alam Bawah Laut Kepulauan Seribu

9 November 2015   17:05 Diperbarui: 9 November 2015   19:21 353
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Indonesia adalah negeri bahari yang memiliki terumbu karang terbesar di dunia. Konon 18% terumbu karang dunia ada di Indonesia dan tersebar di sekitar 17.500 pulau. Namun sayangnya, hampir sebagian besar terumbu karang itu telah rusak. Berdasarkan data yang dihimpun dari banyak sumber, hampir 70% terumbu karang Indonesia rusak akibat penangkapan ikan dengan cara pengeboman, pencemaran limbah dan sampah-sampah yang dibuang kelaut, jangkar kapal nelayan, reklamasi pantai serta pemanasan global. Satu hal lagi, wisatawan pun berkontribusi sebesar 0,5% terhadap kerusakan terumbu karang.  Saat sedang asyik melakukan snorkeling atau diving, mungkin beberapa orang tak sadar jika fin atau kaki katak yang anda pakai itu menginjak terumbu karang hingga rusak dan mati. 

Berangkat dari keprihatinan itulah maka Ericsson Employee Care atau E2C, sebuah komunitas karyawan di salah satu perusahaan swasta di bidang telekomunikasi melakukan upaya nyata untuk mengembalikan salah satu kekayaan laut Indonesia. Bertajuk Freshen Up the Ocean, E2C mengajak beberapa karyawan dan keluarganya untuk melakukan aksi penanaman koral di perairan Kepulauan Seribu tepatnya di Pulau Pramuka akhir pekan lalu.

Bukan hanya sekedar menanam, E2C sekaligus mengadopsi koral yang akan dimiliki dan dimonitor perkembangannya selama setahun. Menariknya, acara ini diikuti bukan hanya oleh karyawan dari Indonesia, tapi juga diikuti oleh ekspatriat yang bekerja di perusahaan yang berkantor di bilangan pondok Indah itu diantaranya dari Swedia, Ukraina dan Bangladesh.

Rombongan E2C tiba di Pelabuhan Kerapu Pulau Pramuka setelah bertolak selama hampir 90 menit dari dermaga Marina Ancol. Usai beristirahat sejenak di Guest House, rombongan berjumlah 22 orang itu langsung diangkut menuju kapal menuju lokasi penanaman di pandu Pak Ismail, penduduk Pulau Pramuka yang membantu terlaksananya acara ini. Setiba di lokasi penanaman, beberapa buah rangka berbentuk kotak persegi yang sudah disiapkan lalu ditanami dengan bibit koral yang sudah disiapkan Pak Ismail.

Sebuah label nama berisi ratusan nama donatur yang sudah disiapkan di ikat di bibit koral. Ituolah pertanda bahwa bibit koral itu sudah di adopsi oleh nama yang tertera di label. Selanjutnya bibit koral berlabel itu diikatkan ke rangka yang berbentuk pipa paralon yang didalamnya sudah diberi campuran semen sebagai pemberat.

Bibit koral adopsi itu lalu diturunkan ke laut setelah rangka terisi penuh. Begitu seterusnya hingga 7 buah rangka terisi penuh dan disebarkan di dasar lautan Kepulaun Seribu. Diharapkan koral itu dapat segera tumbuh dan bisa kembali menghadirkan keindahan alam bawah laut perairan Teluk Jakarta. Bukan hanya keindahan semata namun kehadiran koral dapat menjadi ‘rumah’ bagi 2500 jenis ikan dan Mollusca serta 1500 jenis udang-udangan. Selama setahun, para donatur E2C akan ‘memiliki’ dan merawat koral tersebut.

Meskipun perawatan akan diserahkan kepada Pak Ismail dan team yang bertugas memantau perkembangan koral-koral tersebut dan akan memberikan laporan perkembangannya setiap 3 bulan. Andai sebelum masa setahun koral itu ada yang mati, maka akan di ganti dengan bibit yang baru. E2C berencana untuk kembali melihat perkembangan pertumbuhan koral itu 6 bulan ke depan.

Keesokan harinya, agenda E2C masih berlanjut dengan penanaman bakau di kawasan Pulau Pramuka sebagai upaya pelestarian lingkungan di kawasan kepulauan Seribu. Selain untuk menjaga pulau dari terjangan gelombang dan abrasi, keberadaan mangrove di pesisir pulau ini juga dapat menjadi ‘rumah’ bagi berbagai species laut seperti kepiting dan udang.

Ratusan bibit pohon bakau yang sudah disiapkan juga di adopsi oleh team E2C dan donatur yang merupakan karyawan dimana E2C bernaung. Dengan kaki berlumuran lumpur dan pasir, satu demi satu anggota team menanam bibit bakau di tempat yang telah disiapkan. Sama dengan penanaman koral, penanaman bibit bakau ini pun ditempeli label nama pengadopsinya.  Usai menanam semua bibit pohon bakau yang disiapkan, anggota rombongan pun mengisi waktu luang dengan berjalan-jalan menikmati panorama Pulau Pramuka diantaranya melihat penangkaran penyu sebelum bertolak kembali ke Jakarta. Terselip rasa puas di hati masing-masing anggota team E2C bisa memberikan kontribusi untuk lingkungan sambil berwisata. 

Sumber Foto : Koleksi Pribadi/E2C

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun