Mohon tunggu...
Rahmawati
Rahmawati Mohon Tunggu... Lainnya - Customer Relations Representative

I am Rahmawati an undergraduate student that currently working as a customer relations representative who is interested in any research about humanism and social issues.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Hujan Asam

1 September 2017   09:57 Diperbarui: 1 September 2017   10:18 3420
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hujan Asam

Hujan mungkin sangat familiar bagi kita. Tapi masih banyak orang yang tidak mengetahui bahkan belum pernah mendengar istilah hujan asam. Hujan asam menurut ensiklopedia Wikipedia merupakan hujan yang mempuyai kadar PH dibawah normal, yakni 5,6 atau di bawahnya. Sedangkan hujan biasa memiliki PH 6 atau sedikit di bawahnya. Hujan asam ini bisa membahayakan atau mempunyai dampak yang merugikan. Misalnya, bisa mengaratkan logam, mengikis batuan, bahkan bisa mematikan bagi makhluk hidup. Ini bisa terjadi karena bahan-bahan yang mengandung gasnitrogen oksida (Nox) dan sulfur dioksida  yang jika keduanya bereaksi dengan uap air akan membentuk zat asam dan turunlah hujan asam. Sebenarnya penyebab alami dari hujan asam  adalah letusan gunung berapi dan proses biokimia dalam bumi. Tetapi sekarang penyebab yang paling berpegaruh adalah asap pabrik dan kendaraan.

Penyebab Hujan Asam secara alami maupun buatan manusia:

  • Karbondioksida dan karbonmonoksida yang merupakan hasil pembakaran dan jika bertemu dengan uap air akan membentuk asam karbonat yang merupakan asam lemah.
  • Hidrogen sulfide dan sukfur oksida yang jika bertemu dengan uap air akan membentuk asam sulfat yang merupakan kategori asam kuat.
  • Sulfur dan nitrogen yang dihasilkan oleh industri, kendaraan bermotor, dan pembangkit listrik.
  • Amonia yang dihasilkan oleh kegiatan pertanian.
  • Kebakaran hutan
  • Peleburan logam

Seperti halnya hujan biasa, hujan asam juga menempuh sejumlah proses dalam pembentukannya. Adapun proses terjadinya hujan asam, yakni:

  • Tentu manusia di dunia memiliki aktivitas yang bermacam-macam yang dapat menyebabkan hujan asam seperti yang tertulis di atas.
  • Gas-gas yang dihasilkan tadi akan bertemu dengan uap air karena adanya sinar matahari.
  • Setelah itu, gas yang telah bertemu dengan uap air akan menghasilkan asam yang kuat.
  • Lalu kandungan tersebut akan dibawa angin ke atas dan semakin jauh dari sumbernya.
  • Sampai dia atas, uap air tersebut menjadi sangat berat dan mengalami kejenuhan, sehingga jatuhlah menjadi titik-titik air yang disebut hujan asam.

Hujan asam bukanlah hujan biasa. Hujan ini juga bisa menimbulkan dampak-dampak yang merugikan bagi segala hal yang ada di bumi.

  • Rusaknya sarana prasarana (infrastruktur) di bumi.
  • Merusak ekosistem perairan misalnya, menghambat perkembangbiakan hewan laut dan mematikan berbagai jenis ikan.
  • Dapat meracuni manusia dan terkena berbagai macam penyakit seperti gangguan pernapasan dan penyakit kulit.
  • Dapat merusak lingkungan seperti menyebabkan korosi pada bangunan, dan jika sampai terserap oleh tanah, tanah akan menjadi tidak subur.
  • Menyebabkan tumbuhan kering, layu dan akhirnya mati.
  • Membuat besi mudah berkarat.

Tapi, tak selamanya hujan asam itu berbahaya. Hujan asam juga memiliki manfaat yang patut untuk kita ketahui. Satu-satunya manfaat yang diketahui ialah mampu melarutkan mineral yang sangat dibutuhkan oleh tumbuhan dan hewan dengan kandungan asamnya yang tinggi.

Meskipun memiliki manfaat, tetap saja hujan asam memiliki lebih banyak dampak yang menimbulkan kerugian. Sehingga dapat menyebabkan kekhawatiran bagi manusia. Maka dari itu, adapun pencegahan yang bisa dilakukan untuk menghindari turunnya hujan asam, yaitu:

  • Menggunakan bahan bakar yang mengandung belerang rendah.
  • Kurangi penggunaan minyak bumi karena memiliki kandungan belerang yang tinggi. Kita bisa menggunakan gas alam atau bahan bakar non belerang seperti methanol atau ethanol.
  • Di Amerika Serikat mempunyai pembangkit listrik tenaga batu bara yang menggunakan Flue Gas Defulfurization (FGD) yang menghilangkan gas dari cerobong.

Hujan asam pertama kali turun di Manchester United, Inggris. Bahkan di Indonesia pernah turun hujan asam yang berkisar PH 4.3-5.6 pad tahun 2001-2013. Sebenarnya hal ini tergantung bagaimana manusia menjaga lingkungannya. Mari kita menjaga dan melestarikan alam dan lingkungan kita agar tidak ada yang dirugikan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun