Mohon tunggu...
Rahman Wahid
Rahman Wahid Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa

Menggapai cita dan melampauinya

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Babad Ikhwan Mistis: Serangan Balik Arogansi

11 Oktober 2020   22:38 Diperbarui: 11 Oktober 2020   22:42 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: Pixabay/Cdd20

Bursh melanjutkan "Tepat pagi tadi, saya mendengar informasi bahwa pemerintah telah mengeluarkan kebijakan yang sangat kontroversial, sangat tidak pro rakyat. Mereka mengeluarkan aturan yang beberapa bulan lalu kita dan banyak masyarakat tolak pengesahannya. Ini tentu saja berbahaya bagi kelangsungan hajat hidup orang banyak, dan kita perlu mengambil langkah cepat dalam mengatasi masalah ini"

Izal menginterupsi "Mohon maaf saya menyela komodor, saya jujur kaget bahwa pengesahan aturan ini mendadak, memang sudah ada informasi lain dari teman sejawat lain tentang sikap dari respon kita sebagai mahasiswa?"

"Itu baru saja akan saya sampaikan" Bursh berhenti sejenak "Kawan kita di kampus lain juga telah ramai memperbincangkan hal ini, berdasar informasi akan segera digelar konsolidasi besar malam nanti untuk menyikapi aturan ini, nah untuk saat ini mari kita kaji sekilas dulu mengenai aturan ini sekali lagi, di akhir mari kita tentukan sikap akan bagaimana"

Anggota lain banyak yang tidak menyangka bahwa pembahasan kali ini sangat serius dan berat. Beberapa di antaranya memang baru tahu bahwa aturan kontroversial baru saja di sahkan oleh pemerintah. Sebelumnya juga mereka sudah cukup mendengar kurang baiknya aturan ini multisumber.

"Sekarang coba siapa yang ingin berkomentar" Tanya Bursh.

Suasana hening sejenak, sampai Dede kemudian mengangat tangan.

"Silakan kamerad Dede" Ujar Bale sebagai Sekjen.

"Baik, terimakasih atas kesempatannya, sama seperti Izal saya pun kaget dan menyesalkan atas pengesahan yang tergesa-gesa dari aturan ini, tidak sepatutnya pemerintah mengeluarkan kebijakan yang telah banyak dilihat oleh masyarakat dan akademisi tidak baik, rapuh, dan berbahaya ini. Kita tentu saja saya rasa perlu mengambil sikap untuk secara tegas menolak pengesahan aturan ini" Tegas Dede.

Di pojok selasar masjid, Duls juga ikut berkomentar

"Sepakat dengan Dede, saya juga merasa kecewa dan memang kita lebih baik segera menentukan sikap dan tuntutan".

Kemudian silih berganti para anggota ikhwan mistis mengeluarkan dan mencurahkan pendapatnya terkait aturan kontroversial dari pemerintah. Seluruhnya mendukung agar KIMBERLI untuk segera membuat sikap dan poin tuntutan untuk disampaikan saat unjuk rasa di kemudian hari. Kekecewaan terhadap arogansi pemerintah membakar semangat mereka untuk membela masyarakat yang secara langsung dan tidak langsung akan terdampak oleh keluarna aturan ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun