"Bener tuh, lagi pula breaking news di TV biasanya malah suka bikin breaking heart!" Tambah Wahyu
Izal kemudian menjelaskan bahwa hampir seluruh stasiun TV menyiarkan pidato kebangsaan dari seorang pejabat tinggi sekaligus tokoh nasional. Pejabat itu menyampaikan bahwa hari ini kondisi ekonomi sangat membaik, meningkat tajam, beberapa data dari organisasi nasional dan internasional dia sebutkan sebagai dasar argumentasi yang meyakinkan "Ini data dari survei kredibel lho" Katanya.
Ia berbicara juga bahwa perkembangan ekonomi di berbagai sektor tak kalah menggembirakan, misalnya di bidang manufaktur, pangan, dan teknologi jumlah ekspor mengalami peningkatan dari tahun-tahun sebelumnya.
Pada aspek ekonomi kerakyatan semisal koperasi dan UMKM kini mengalami lonjakan pesat yang membantu penguatan ekonomi nasional, juga mengurangi beban pengangguran.Â
Ia juga menyebutkan bahwa para petani dan nelayan kita sedang sangat bahagia karena bantuan dari pemerintah selalu datang, sehingga kualitas produksi terus bisa ditingkatkan. Pada bagian terakhir pidatonya, ia menyatakan bahwa beberapa tahun ke depan negara ini akan menjadi negara adidaya dengan masuk kepada sistem G7 yang secara tidak langsung mendakwakan diri masuk pada kategori negara maju.
Bursh, Dede, Ical, dan Wahyu amat serius menyimak penjelasan dari Izal. Hampir semua informasi yang mereka dengar berisi pesan-pesan baik akan kemajuan negara ini. Bursh bahkan beberapa kali menelan ludah ketika mendengar informasi dari pejabat itu bahwa kemiskinan berkurang pesat dari waktu ke waktu.Â
Belum lagi info mencengangkan adalah ketika keluar pernyataan negara ini akan menjadi poros ekonomi dunia dalam dua atau tiga tahun ke depan, lagi dan lagi itu didasarkan pada survei lembaga internasional.
"Alhamdulillah negara kita ini aman ya kalo begitu" Ical menyergah
"Tapi tadi pagi di lampu merah, masih banyak anak-anak ngamen, nggak sekolah, apa iya negara ini sudah sedemikian hebat" Tambahnya
"Mungkin nggak kena survei lembaga internasional itu Cal" Jawab Wahyu terkekeh.
"Ah iya, perasaan hampir tiap hari gue liat pengemis di mana-mana, pemukiman kumuh juga kayanya lebih banyak dari yang katanya 'sudah tertata rapih" Imbuh Dede.