Mohon tunggu...
Rahman Wahid
Rahman Wahid Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa

Menggapai cita dan melampauinya

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Babad Ikhwan Mistis: Di Hadapan Sebuah Keragu-raguan

18 Juli 2019   23:06 Diperbarui: 18 Juli 2019   23:10 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: Pixabay/qimono


Dede sendiri, merasa sepakat dengan  Bursh karena dalam pikirannya kader muda pasti akan kewalahan jika harus ditinggalkan selama 40 hari oleh para suhunya. Dede cemas jika dengan alur koordinasi yang terbatas atau bahkan putus sama sekali itu akan menghambat usaha pengembangan KIMBERLI yang sudah susah payah mereka kembangkan hingga saat ini. Dede dan yang lainnya pasti akan kecewa jika dengan kepergian mereka agenda dan acara yang sudah mereka rencanakan akan vakum dan mengganggu kelancaran program KIMBERLI secara keseluruhan.


Setali dengan Dede, Ical lebih mencemaskan kepada kemandirian dari para kader muda yang masih belum bisa dilepas sendiri. Dalam kacamatanya kader muda akan kurang maksimal menjalankan program karena tidak bisa berkomunikasi dan berkonsultasi aktif kepada para seniornya. Sampai satu jam lebih, mereka masih dalam kemurungannya masing-masing. Belum keluar sepatah kata pun dari mereka.


Di tengah ketiadaan titik terang dalam menyiasati masalah ini. Wahyu tampil ke muka untuk mengusulkan sebuah ide penyelesainnya. "Hmmm, begini saja lah, daripada kita sekarang sibuk berpikir tapi tetap tidak menghasilkan solusi, lebih baik kita mengadakan rapat koordinasi darurat sore ini. Undang juga Yai Izan sebagai penasehat dalam rapat itu. Kita musyawarahkan saja untuk mencari solusinya".


Saran dari Wahyu mendapat persetujuan dari Bursh selaku Komodor KIMBERLI. Dengan segera kemudian Bursh mengeluarkan berita pemberitahuan kepada seluruh kader ikhwan mistis datang pada rapat darurat, ia mengirimkannya via Whatsapp, pesannya kira-kira begini:


"Assalamualaikum Wr.Wb
Shalom, Om swastiatsu, namo budhayah, salam kebajikan
Diberitahukan  kepada segenap kader KIMBERLI untuk sudi hadir pada rapat koordinasi darurat yang akan dilaksanakan pada sore ini, pukul 16.00 WIB bertempat di selasar masjid. Agenda pembahasan kali ini yaitu terkait kegiatan KKN yang akan dilakukan oleh para senior ikhwan mistis. Saya harapkan rekan-rekan kader untuk meluangkan waktunya hadir dalam agenda penting ini. Sekian terimakasih"


Memabaca pesan dari pimpinannya, sontak para kader ikhwan mistis, khusunya para anggota muda membatalkan agenda-agenda pribadi mereka yang lain guna hadir dalam rapat darurat sore ini. Mereka tentunya ingin dianggap sebagai kader yang loyal dan siap berbakti bagi organisasi penuh keniscayaan ini. Apalagi Ivan dan Iman sampai rela membatalkan agenda makan bareng dengan gebetannya. Sungguh dedikasi yang patut diacungi jempol.


Tiba pada pukul 16.00 WIB, Bursh, Dede, dan Bale dibuat terkejut saat kedatangannya ke selasar masjid. Mereka dibuat takjub karena para kader muda nyatanya sudah stand by disana lengkap. Iman, Ivan, Abi, Dila, Mada, Rey dan yang lainnya. Bahkan makanan dan minuman sudah tertata rapi diatas karpet yang juga sudah secara sukarela mereka siapkan.
Tak lama setelah kedatangan mereka, Yai Izan datang dan langsung tersenyum pada Bursh, Dede dan Bale. Mereka kaget dengan senyum seringai dari Yai Izan. 

Mereka masih belum paham dengan apa yang dimaksudkan olehnya. Yai Izan sendiri tidak berbicara, namun hanya tetap masih tersenyum. Sampai selang beberapa lama Yai Izan berkata singkat "Sudahlah tidak perlu khawatir, ini liat saja buktinya cukup jelas kan".

To be continued

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun