Mohon tunggu...
Rahman Wahid
Rahman Wahid Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa

Menggapai cita dan melampauinya

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

"Babad Ikhwan Mistis", Pemusatan Latihan Militer Pra-Operasi Sergap Serbu

16 Juni 2019   07:15 Diperbarui: 16 Juni 2019   08:18 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: Pixabay/Skeeze

"E e e abis keliling pak"

"Keliling? Apa kalian tidak dengan arahan tadi pagi bagaimana?"

"Lupa pak"

"Ini teman kalian emang tidak ada yang mengingatkan?"

"Hmmmm nggak pak" Ujar Babe

"Oke, kalian semua turun 50 kali!"

Begitulah pagi hari mereka dihabiskan dengan mandi keringat. Siangnya mereka lalu diajak untuk melakukan praktik halang rintang. Mulai berkubang di lumpur, melewati jaring, hingga memanjat tembok kayu. Badan mereka sudah tidak karuan kotornya. 

Tanah sudah menjalar ke seluruh bagian tubuh mereka. Apalagi saat melewati kubangan air dengan bergelantung pada tali, semua ikhwan misitis harus tercebur ke dalam air, apalagi Babe, belum loncat saja ia sudah jatuh duluan karena terpeleset.

Pukul 12 mereka diberikan waktu isoma, lalu satu jam kemudian mereka sudah harus melakukan agenda selanjutnya yaitu baris berbaris dan kerjasama tim. 

Disini jelas mereka kesulitan, terutama bagi Dede dan Bale yang memang sama-sama sering bolos pada pelajaran pramuka. Arahan-arahan yang diberikan tidak mampu mereka lakukan dengan baik, bahkan untuk sikap siap dan hormat saja mereka keteteran, apalagi jika harus melakukan gerak jalan, sudah pasti langkah mereka akan selalu salah menghentikan langkah kaki.

Lepas dengan agenda berbaris, menjelang petang mereka lanjut disibukan dengan pelatihan mencari jejak dan intelejensi dengan bantuan instruktur. Mereka diajarkan bagaimana cara melakukan intaian yang baik dan benar, menyadap dan melihat situasi sekitar. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun