Mohon tunggu...
Rahman Kamal
Rahman Kamal Mohon Tunggu... Jurnalis - Freelance Graphic Designer and Social Media Marketing Expert

Menulis, bercerita, dan berbagi kekuatan. Pecinta bola yang kadang romantis dan menulis berbagai topik ringan sehari-hari. #COYG

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Baca Tulisan ini Sebelum Kamu Menjawab Pertanyaan Horor Selama Lebaran

5 April 2024   19:50 Diperbarui: 5 April 2024   20:10 302
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Silaturahmi lebaran.(Foto: Pexels)

Lebaran sebentar lagi, hari raya kemenangan setelah satu bulan penuh berpuasa menahan hawa nafsu dan lapar dari terbit fajar hingga terbenam matahari. Momen ini pastinya ditunggu oleh kita Muslim di seluruh dunia. Momen merekatkan kembali silaturahmi dengan sanak famili dan teman-teman. 

Ta.. ta.. tapi, ada beberapa orang yang juga takut dengan lebaran, lho. Kok bisa? Karena di momen ini terkadang juga diikuti dengan kehadiran pertanyaan horor dan khas bernuansa lebaran.

Pasangannya mana? Ya gak kemana-mana. Makanya gak ada :D

Begitulah jawaban yang biasa saya sampaikan kepada sanak saudara dan famili ketika momen lebaran tiba. Mohon maaf, saya jomblo bukan karena belum ada niatan menikah, niatnya ada. Pengen banget malahan. Cuma, belum laku aja sih ini. ~hehe

Nah, sebagai anak terakhir yang (katanya) sudah masuk usia ideal, saya sering kali menerima berbagai pertanyaan horor selama lebaran. Saking banyaknya, pertanyaan-pertanyaan itu kalau mau dibikin jadi tier list sepertinya sangat bisa. "Ini dia pertanyaan lebaran Mulai dari yang horor saja sampai yang horor banget" mungkin seperti itu judulnya nanti. 

Oleh karenanya, saya hendak berbagi tips dan kiat menjawab pertanyaan-pertanyaan khas lebaran yang terkadang (mohon maaf) nyelkit juga di hati. 


Pertama, mari mulai dengan mengelompokkan pertanyaan-pertanyaan horor selama lebaran. Apa saja? Berikut beberapa yang saya rangkum. 

  1. Kapan nikah

  2. Kapan punya anak? 

  3. Kapan nambah anak? 

  4. Kerja dimana? 

  5. Berapa gajinya? 

  6. Kapan lulus? 

  7. Sampai mana skripsinya? 

  8. Kok kurusan? 

  9. Kok tambah gendut? 

  10. Pacarnya mana? 

Dan daftarnya terus berlanjut. Namun, saya rasa esensinya tetap sama. Hanya redaksinya saja menjadi sedikit lebih kreatif. Kebanyakan pertanyaan lebaran biasanya meliputi:

  1. Pasangan & asmara

  2. Pekerjaan, karier, dan ekonomi

  3. Pendidikan

  4. Penampilan badan

Sisanya hanya pengembangan dari 4 aspek di atas. Lalu, bagaimana meresponnya? Kalau saya sih dinikmati saja. Kalau diseriusin itu Kamu nanti malah nyelkit. Mending dibawa santai aja, kalau bisa, dibuat lucu-lucuan aja. Toh, esensi lebaran adalah menyambung silaturahmi dan merayakan kemenangan. 

Kemenangan setelah sebulan penuh beribadah dan menjadi lebih baik, ya. Bukan Kemenang-isan karena masih jomblo. ~hiks

Jadi, apa yang harus kita lakukan? Berikut beberapa panduannya. 

Jadikan Bahan Roasting Diri Sendiri

Mendapat pertanyaan menohok ketika lebaran? Jangan pusing! Jadikan bahan roasting diri sendiri saja. Merendah tidak akan membuat diri kita terendahkan. 

"Pasangannya mana?" Ndak kemana-mana, masih di tempatnya. Anteng dan tenang.

"Kapan menikah, sudah ndak sabar punya mantu?" Mohon doanya, kalo donasinya sudah dibuka. Bisa nyumbang terop atau kateringnya sekalian :) 

Jawablah pertanyaan itu dengan tenang. Jangan masukkan hati, kalo masuk hati itu kamu. Iya, kamu.

Daripada menanggapi pertanyaan dengan serius, lemparkan humor untuk mengalihkan pembicaraan. Nikmatilah, karena pertanyaan itu sebenarnya juga doa. 

Yang jomblo biar segera berpasangan, yang gak laku segera sold out, yang belum punya keturunan semoga segera dianugerahi buah hati, yang pekerjaannya masih pas-pasan dibukakan pintu rejekinya. Yang sudah punya pasangan? Yaudah, jangan mikir kemana-mana. Satu saja, sehidup semati. 

Roasting diri sendiri, jadingan pecut semangat. Yang belum laku berusaha lebih keras naikin value, yang belum punya pekerjaan nyaman berusaha lebih keras agar bisa naik jabatan, yang belum punya anak juga berusahalah lebih keras lagi. Tiap malem, jangan kasih libur :D

Jangan Balas dengan Pertanyaan Menohok (Juga)

Selanjutnya, menghadapi pertanyaan khas lebaran, jangan pernah sekalipun mencoba untuk membalasnya dengan pertanyaan menohok juga. Ingat, ilmu padi. Merendah untuk meroket ke angkasa. 

Pertanyaan-pertanyaan itu sebenarnya adalah bukti kepedulian, bukti rasa penasaran setelah sekian lama tidak bersua. 

Namun, memang gak semua orang tau cara menyampaikan pertanyaan dengan baik dan benar. Mengutarakan pertanyaan tanpa menyinggung perasaan. 

Tapi, ada juga kok yang emang mau ngeroasting dari sononya. Terus? Yaudah, dinikmati saja. Toh lebih baik ketawa bareng-bareng daripada ketawa sendiri. Karena ketawa sendiri itu tandanya? (Silahkan jawab sendiri) 

Jadi, ketika kalian mendapatkan pertanyaan horor ketika lebaran, jangan takut atau malah ciut. Dibawa santai saja, dinikmati bersama. Jangan dibalas, diterima dan dibawa santai saja. Sungguh, dibalik pertanyaan-pertanyaan itu sebenarnya banyak doa-doa baik yang tersirat, kok. 

Ingatlah, diam itu emas. Lalu, jika memang harus membalas, maka balaslah dengan kebaikan dan lebih baik meroasting diri sendiri daripada orang lain. Karena, setiap ucapan sebenarnya adalah doa. Makna ucapan adalah doa menurut Islam tidak disebutkan secara eksplisit. Namun, Rasulullah SAW mengajarkan bahwa umat Muslim hanya boleh mengucapkan hal-hal yang baik dan sebaiknya diam jika tidak memiliki perkataan yang baik untuk diucapkan.

Ucapan yang baik adalah salah satu bentuk keimanan kepada Allah SWT. Selain itu, perkataan yang baik dapat menghindari timbulnya perselisihan. Hal ini sebagaimana tercantum dalam Alquran surat Al-Isra ayat 53 yang berbunyi:

wa qul li'ibd yaqlullat hiya asan, innasy-syaithna yanzaghu bainahum, innasy-syaithna kna lil-insni 'aduwwam mubn

Katakan kepada hamba-hamba-Ku supaya mereka mengucapkan perkataan yang lebih baik (dan benar). Sesungguhnya setan itu selalu menimbulkan perselisihan di antara mereka. Sesungguhnya setan adalah musuh yang nyata bagi manusia. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun