Mohon tunggu...
Rahman Faisal
Rahman Faisal Mohon Tunggu... Dosen dan Praktisi

Pendidikan dan Pengalaman adalah Guru yang Paling Berharga

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Penguasaan Bahasa Dalam Seni Negosiasi, Perlu atau Tidak?

25 Juli 2025   18:56 Diperbarui: 25 Juli 2025   18:56 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Salah satu kemampuan yang perlu dimiliki untuk menjalankan bisnis adalah kemampuan penguasaan bahasa. Kenapa? Karena bahasa merupakan alat untuk berkomunikasi dan juga untuk proses negosiasi. Jika kita punya kendala berbahasa, maka besar kemungkinan proses negosiasi tidak dapat berjalan dengan maksimal. Oleh karena itu kemampuan bahasa menjadi modal dalam melakukan proses negosiasi bisnis.

Salah satu kemampuan bahasa yang perlu dimiliki para pebisnis adalah Bahasa Inggris dimana Bahasa tersebut menjadi Bahasa global dan sekaligus bahasa Internasional. Kemampuan bahasa juga memilik atau memegang peranan yang sangat penting sebagai upaya dari terciptanya proses negosiasi bisnis. Hal ini dikarenakan proses negosiasi yang pada dasarnya adalah sebuah komunikasi dari satu pihak ke pihak lainnya dan bahasa merupakan perantara utamanya. 

Dalam menjalankan bisnis, ada beberapa peran dan jenis kemampuan dari sisi bahasa yang dibutuhkan bagi yang hendak menjalankan proses atau sedang dalam negosiasi pertama, Bahasa dapat memberikan atau menyampaikan pesan secara jelas dan tepat guna menghindari kesalahan atau ambiguitas dalam praktiknya. Hal lainnya yaitu untuk mengungkapkan maksud, tujuan atau keinginan serta batasan yang dapat dilakukan secara efektif bagi kedua belah pihak. 

Bahasa juga dapat membuat sebuah bujuk untuk meyakinkan lawan bicara atau pemiliki atau pelaku bisnis lainnya dimana dapat enggunakan pilihan kata yang persuasif namun tidak memaksa dan membangun kredibilitas dan kepercayaan. Dengan kemampuan bahasa yang dimiliki dapat membina atau menjalankan hubungan dan suasana positif dikarenakan memiliki kesamaan atau kemudahan dalam berkomunikasi. Namun perlu menggunakan Bahasa yang sopan dan diplomatis menjaga hubungan tetap baik, selain itu dapat menggunakan Bahasa tubuh dan intonasi mendukung komunikasi verbal agar salah satu pihak tidak terintimidasi atau tertekan sehingga dapat merugikan salah satu pihak.

Jika penggunaan bahasa yang kurang lancar, tidak paham, maka yang terjadi adalah kesalahpahaman atau membuat salah satu pihak atau kedua belah pihak tidak dapat menjalankan proses negosiasi bisnis dengan baik. Akibatnya terjadilah penyesuaian bahasa agar masing-masing pihak paham dan mampu menterjemahkan maksud dan tujuan juga dengan konteks budaya saling menghargai satu sama lainnya.  Dalam negosiasi lintas budaya, penggunaan bahasa yang sesuai sangat krusial oleh karena itu dalam proses negosiasi harus dapat menghindari idiom atau istilah yang tidak dipahami salah satu pihak, penggunaan jargon, atau bahkan humor yang bisa disalahartikan sehingga menimbulkan kebuntuan atau terhentinya proses negosiasi.

Negosiasi bisnis adalah proses komunikasi antara dua pihak atau lebih yang memiliki kepentingan berbeda, dengan tujuan mencapai kesepakatan yang saling menguntungkan dalam konteks bisnis. Proses Negosiasi ini bisa terjadi dalam berbagai situasi, seperti dalam proses menentukan harga jual atau beli produk/jasa, proses pembuatan atau penyusunan kontrak kerja sama. Selain itu dapat membuat sebuah kesepakatan dalam proses pembayaran dan tentunya dapat menyelesaikan sebuah konflik bisnis dengan saling menguntungkan dan tidak hanya merugikan satu pihak atau kedua pihak.

Sebagai kita ketahui bahwa tujuan Negosiasi Bisnis seperti yang dibahas sebelumnya gunamencapai kesepakatan yang saling menguntungkan (win-win solution) bukan saling merugikan. Dapat menjalin sebuah hubungan yang baik bagi kedua belah pihak, dengan menjaga hubungan jangka panjang antara pihak-pihak yang bernegosiasi. Selain itu dengan adanya proses negosiasi dapat mengelola perbedaan kepentingan dengan cara yang profesional serta dapat memastikan semua pihak memahami dan menyetujui hak serta kewajiban masing-masing sehingga terciptanya kesepakatan.

Dalam menjalankan sebuah negosiasi bisnis maka perlu dilakukan tahapan-tahapannya. Pertama Tahap Persiapan yang mencangkup perlunya riset atau pengetahuan mitra bisnis kita. Tentukan tujuan utamanya dan batasan mana yang dapat diterima dan tidak serta perlu lakukan strategi dan alternatif lain jika tersudutkan artinya mendapati jalan buntu dari sebuah proses negosiasi. Kedua membangun hubungan dan penyampaian maksud dan tujuan dengan jelas dan dapat diterima serta perlu melakukan pendekatan yang persuasif. Kedua, saling bertukar informasi karena tujuan negosiasi adalah memberikan penawaran atas produk atau jasa yang dapat diterima. Sampaikan informasi produk yang benar dan sesuai dengan fakta dan data. Ketiga, lakukan proses tawar menawar dengan benar, kuasai produk dan jasa, kualitas yang diinginkan dan standardnya sehingga dalam proses negosiasi dapat memahami dan bawa contoh produk yang diinginkan atau dapat menjadi pedoman mitra bisnisnya. Proses tawar-menawar atau proses negosiasi carilah kompromi atau titik temu satu sama lain.

Keempat lakukan proses negosiasi dengan dokumen yang telah disepakati baik data dan harga. Dengan begitu dapat disusun kesepakatan bersama sebagai dasar atau landasan untuk kesepakatan dalam menjalankan giat bisnisnya. Terakhir adalah lakukan tindak lanjut dimana masing-masing pihak dapat menjalankan kesepakatan yang telah disepakati dan evaluasi jika diperlukan. Gunakan bahasa yang mudah dipahami dan disepakati satu dengan yang lainnya dan hindari penggunaan bahasa yang buruk lebih baik ajak kawan atau kerjasama dengan translator atau interpreter untuk proses negosiasi sehingga satu dengan yang lainnya dapat disepakati bersama.

Dengan demikian kemampuan atau keahlian bahasa mampu mendukung proses negosiasi dan dapat membuat proses negosiasi menjadi lebih lancar dan terkendali serta dapat saling menguntungkan satu dengan yang lainnya.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun