Mohon tunggu...
Rahma Meisyara Adnin
Rahma Meisyara Adnin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Negeri Yogyakarta

Mahasiswi Jurusan Psikologi Universitas Negeri Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Hidup Tenang dengan Forgiveness

26 Juni 2022   09:47 Diperbarui: 26 Juni 2022   10:06 188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

2. Berempati

Selanjutnya seseorang dapat mengingat dengan sadar bagaimana perasaannya setelah perilaku menyakitkan itu terjadi.

3. Memberi Maaf demi Mengutamakan Orang Lain

Dalam tahap ini kita diharap untuk mengingat dan membayangka bagaimana perasaan lawan pihak kita yang akan terus merasa bersalah jika kita tidak memberikan bentuk pemaafan.

4. Komitmen untuk Memaafkan

Seseorang diharapkan untuk dapat berkomitmen dalam memaafkan perilaku lawan pihaknya dengan suatu ungkapan terbuka sebagai bentuk memperteguh pemaafan yang diberikan.

5. Teguh Pendirian

Dalam tahap terakhir ini, seseorang yang telah memaafkan diharapkan untuk mempertahankan komitmennya yang sejak awal ia buat. Hal ini bertujuan sebagai bentuk pengendalian emosi negatif dan perasaan terluka terhadap hal-hal yang menyakitkan (Worthington & Scherer, 2004).

Dengan penjelasan mengenai hal-hal diatas, kita dapat mempraktekkannya dalam dunia nyata agar tercipta pribadi yang tenang. Rasa tenang yang hadir setelah kita memaafkan terjadi karena diri kita sudah bebas dari dendam serta kebencian (Aquino et al., 2006). Selain itu, secara tidak langsung kita juga memberikan rasa kebebasan pada lawan pihak yaitu bebas dari rasa bersalah.

Referensi 

Akhtar, S., & Barlow, J. (2018). Forgiveness Therapy for the Promotion of Mental Well-Being: A Systematic Review and Meta-Analysis. Trauma, Violence, and Abuse, 19(1), 107--122. https://doi.org/10.1177/1524838016637079

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun