Apa jadinya jika permainan masa kecil yang sederhana disulap menjadi sebuah karya busana yang modern, penuh makna, dan ramah lingkungan? Inilah yang saya coba wujudkan lewat karya berjudul Kekecik, yang menjadi bagian dari koleksi Playful Heritage dalam gelar karya busana mahasiswa Pendidikan Tata Busana Universitas Negeri Semarang.
Sebagai generasi muda yang tumbuh di tengah derasnya arus globalisasi, saya menyadari pentingnya menjaga warisan budaya Indonesia agar tetap hidup dan relevan. Salah satu warisan budaya yang menginspirasi saya adalah permainan congklak, permainan tradisional yang dimainkan dengan biji kerang dan papan berlubang. Di balik kesederhanaannya, congklak mengajarkan ketenangan, strategi, serta kebahagiaan dalam kebersamaan nilai-nilai yang kini mulai jarang kita temui dalam kehidupan modern.
Melalui tema jurusan kami yaitu Meta Nusantara: The Future of Wearable Heritage, saya mencoba menginterpretasikan congklak ke dalam karya busana siap pakai yang bisa digunakan sehari-hari. Kekecik terinspirasi dari semangat masa kecil yang ceria dan polos. Desainnya menggunakan siluet H dengan potongan asimetris untuk menghadirkan kesan bebas dan dinamis. Detail lingkaran dan aksen kerang yang melambangkan permainan congklak dihadirkan dalam bentuk aplikasi visual. Semua itu dipadukan dengan batik bermotif biji congklak yang dirancang secara kontemporer. Warna-warna pastel yang lembut dipilih untuk menggambarkan ketenangan dan keceriaan saat bermain congklak.
Lebih dari sekadar karya visual, Kekecik juga mengusung konsep sustainable fashion. Bahan utama busana ini berasal dari pakaian bekas yang didaur ulang melalui teknik upcycle, sebagai bentuk kepedulian terhadap isu limbah tekstil dan konsumsi berlebihan di industri mode. Melalui karya ini, saya ingin menyampaikan bahwa pelestarian budaya bisa dilakukan dengan cara yang menyenangkan, modern, dan ramah lingkungan.
Kekecik bukan hanya busana. Ia adalah cerita tentang masa kecil, tentang identitas budaya, dan tentang harapan bahwa anak muda Indonesia mampu menciptakan karya kreatif yang berpijak pada akar tradisi, namun tetap melangkah maju ke masa depan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI