Mohon tunggu...
Rahma Ayuningtyas Fachrunisa
Rahma Ayuningtyas Fachrunisa Mohon Tunggu... Freelancer - Writer, Psychologist

Dosen Universitas Muhammadiyah Surakarta dan psikolog pendidikan lulusan Universitas Gadjah Mada. Menulis tentang psikologi, tumbuh kembang, keluarga, perkembangan moral, pendidikan, sosial, dan refleksi kehidupan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Aku Kehilangan Diriku Sejak Mengganti Kesukaanku, Benarkah?

5 Agustus 2020   13:30 Diperbarui: 5 Agustus 2020   13:53 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Aku suka warna abu-abu. Tapi kata Mama, perempuan harus suka warna pink. Akhirnya aku menyukai warna pink."

"Aku suka bermain boneka. Tapi kata Papa, anak laki-laki harus suka bermain bola di luar rumah. Akhirnya aku menyukai bermain bola."

"Aku suka makanan manis. Tapi kata temanku, laki-laki sejati suka makanan pedas. Akhirnya aku menyukai makanan pedas."

"Aku tidak suka menggunakan make up. Tapi kata temanku, perempuan sejati harus suka memakai make up. Akhirnya aku mulai menggunakan make up."

Kemudian, alur kisah akhirnya pun serupa, "Aku mulai kehilangan identitas diriku sendiri. Orang-orang 'itu' menuntutku untuk tidak menjadi diriku sendiri. Maka ketika aku kembali memilih menyukai pilihan awalku, aku merasa bebas."

Maka pertanyaan yang muncul selanjutnya adalah, "Apakah identitas diri seseorang hanya ditentukan untuk kesukaannya?"

Manusia adalah makhluk yang kompleks. Begitu pula dengan identitas diri setiap manusia.

Terdapat banyak komponen yang menentukan identitas diri manusia, seperti latar belakang keluarga, pengalaman pendidikan, lingkungan pertemanan, kewarganegaraan, kondisi fisik, tingkat spiritualitas, dsb. Tak terkecuali dengan faktor-faktor sederhana lainnya, seperti kemampuan menyelesaikan masalah, mengendalikan emosi, berkomunikasi, berempati, dsb.

Maka dengan kata lain, identitas diri manusia tidak hanya ditentukan oleh kesukaan manusia tersebut. Kesukaan manusia hanya mewarnai sedikit bagian dari identitas diri manusia secara keseluruhan.

Sehingga, adanya situasi seperti di atas tidak hanya menunjukkan identitas seseorang dari kesukaannya. Kita dapat mengetahui identitas seseorang tersebut melalui:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun