Bulan Desember, sangat lekat eratannya dengan liburan anak sekolah. Mungkin banyak orang tua yang ingin mengajak buah hatinya untuk melepas penat sejenak, me-refresh jiwa anak dari tugas-tugas sekolah, namun bingung hendak kemana.
Maka, saat ini saya akan mengenalkan dengan salah satu destinasi ramah keluarga yang ada di Purwakarta. Ada yang tahu? Yap, Urban Farming. Lokasinya yang berada di Desa Benteng, Kecamatan Campaka, Kabupaten Purwakarta ini sangat cocok untuk mengisi waktu liburan.
Pada hari sabtu, 28 Desember 2019, sepulang dari kegiatan workshop, saya mendapat tugas untuk mengunjungi salah satu destinasi wisata yang ada di Purwakarta, pilihan saya pun jatuh pada Urban Farming, akhirnya saya memutuskan untuk meluncur ke arah Campaka. Perjalanan dilalui dengan kendaraan roda dua. Untunglah saat itu hujan belum turun membasahi kota dengan sejuta keistimewaannya ini.
Saat sampai, saya langsung ditujukkan pada sebuah loket tiket yang berada di garis terdepan wilayah ini. Dengan merogoh kocek Rp. 15.000 per-orang, saya juga diberi satu bungkus bibit tanaman terong ungu. Untuk nanam dirumah, katanya.
Setelah melakukan transaksi, saya kembali mengayunkan langkah, menapaki jalan yang sudah dilapisi oleh paving block yang tersusun rapi. sesaat kemudian, mata sayapun dimanjakan oleh pemandangan taman bunga yang didekor dengan sangat tertata rapi.

Tidak jauh dari loket tiket, saya kembali dibuat kagum dengan pemandangan hamparan bunga berwarna-warni yang juga dihiasi oleh kincir angin dengan ukuran kecil. Tidak ingin terlewatkan, saya segera mengambil satu foto disini, dibantu dengan rekan saya yang baik hati dan tidak sombong hehe.


Setelah melewati gerbang itu, saya dihadapkan dengan sebuah jembatan yang melintangi dua petak sawah yang padinya baru ditanam. Jembatan itu terbuat dari ranting-ranting pohon yang dijejerkan lalu dipaku pada setiap sisinya.
Jembatannya kokoh, sehingga tidak membuat saya merasa 'parno' terjebur ke dalam sawah. Hihi. Setelah melewati jembatan kayu itu, saya disambut dengan salah satu jenis bunga kesukaan saya. Apa coba? Yap, bunga matahari hihihi.
Selain bunganya yang indah, drum-drum yang dijadikan pot bunganya pun dihias dengan sangat kreatif juga lucu. Karakter-karakter kartun yang sangat akrab dengan dunia anak, membuat destinasi wisata ini benar-benar ramah keluarga, pasti membuat anak-anak menjadi bahagia.
Berjalan lebih jauh lagi, akhirnya kami sampai pada ikon utama dari Urban Farming ini. Yaitu miniatur rumah-rumah yang didekor dengan sangat cantik.Â
Tempat ini menjadi tempat yang paling dipadati oleh pengunjung. Rumah yang dilengkapi dengan teras-teras ini mampu membuat siapa saja berecak kagum.
Teras rumah yang ditabur dengan batu pualam alias batu taman, membuat teras rumah ini semakin cantik. Hiasan berbagai pot bunga yang ditata dengan rapi menambah nilai estetik dari tempat ini.
Saya pun tidak ingin melewatkan momen ini, setelah mengantri dengan pengunjung yang berjejal, akhirnya saya bisa mendapatkan beberapa foto yang nantinya akan saya pajang di akun instagram pribadi saya. Boleh di follow ya gaes, @rahmae12 (Sekalian promosi).

Disamping mushola terdapa kolam ikan yang dihiasi oleh ikan-ikan koi berwarna oranye dengan ukuran yang cukup besar. Airnya yang jernih membuat ikan-ikan yang tengah asyik berenang dapat terlihat jelas.
Di samping mushola, terdapat kantin yang disediakan untuk para pengunjung. Makanan-makanan yang dijajakan pun tidak jauh berbeda dengan warung-warung lain, sih. Tata letak kantin yang rapi dan bersih, memberikan kenyamanan tersendiri bagi pengunjung.
Selain kantinnya yang bersih dan rapi, kantin ini juga menyediakan wastafel yang terletak di sudut-sudutnya.
Setelah melihat-lihat kantin, saya melanjutkan perjalanan menuju area hewan-hewan yang dirawat di sini. Ada kelinci, ayam kalkun, bebek putih dan domba.
Selain ada area hewan, saya juga menemukan area bibit tumbuhan, di sinilah mengapa wisata ini disebut Urban Farming, karena banyaknya bibit tanaman yang nantinya akan disebar luaskan ke seluruh penjuru Purwakarta dan Jawa Barat.
Saya pribadi merasa bahagia menemukan destinasi wisata yang begitu indah di Purwakarta seperti ini. Selain indah, dan cantik, area ini juga sangat bersih dan rapi. terbukti selama saya melakukan penjelajahan, saya tidak menemukan satu sampah pun yang berserakan di tanah.
Hal ini tentu saja menjadi nilai tambah bagi Urban Farming. Tersedianya berbagai macam tempat sampah dan kepedulian pengunjung untuk menjaga lingkungan merupakan suatu korelasi yang positif di Urban Farming ini.
Setelah puas berjalan-jalan, ternyata disini juga menyediakan bibit yang bisa pengunjung beli. Dengan merogoh kocek mulai dari Rp. 10.000 saja, pengunjung bisa membawa pulang berbagai jenis bibit tanaman.
Yap, akhir dari jalan-jalan kali ini ditutup dengan membeli bibit cabai yang nantinya akan ditanam di halaman rumah. Yeaay!
Untuk kalian warga Purwakarta, yakin nggak tertarik untuk berkunjung kesini? Hehehe. Semoga tulisan ini membantu kalian yang sedang mencari-cari destinasi wisata ramah keluarga untuk mengisi waktu liburan, ya.
Sampai bertemu di tulisan-tulisan saya selanjutnya hehehe
Salam sayang.
Rahma
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI