Mohon tunggu...
rahmad nasir
rahmad nasir Mohon Tunggu... Wiraswasta -

Seorang aktivis mahasiswa Cipayung. Tinggal di Yogyakarta.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Tenunan Tradisional, Sebuah Upaya Melestarikan Budaya NTT

31 Maret 2017   14:38 Diperbarui: 1 April 2017   06:34 1520
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Selain itu dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat NTT melalui home industry maka para pengrajin perlu mendapatkan perhatian dari pemerintah untuk diberdayakan baik melalui pinjaman koperasi maupun kredit usaha kecil menengah atau yang sering disebut Kredit Usaha Rakyat (KUR) sehingga masyarakat bisa mandiri secara ekonomi dan tentunya berdaulat secara politik. Saya percaya bahwa saat rakyat sibuk dengan pekerjaan/kesibukan seperti ini maka tidak ada lagi pikiran untuk membuat keonaran di daerah ini, apalagi jika perut rakyat telah kenyang terisi penuh di setiap jam makan maka hampir dipastikan tak ada yang sibuk untuk merusak bangsa yang besar ini dari dalam. Back to Culture. SALAM BUDAYA

Daftar Pustaka

  • Soewarni (penj), 1983. Album Tenun Tradisional Aceh, Sumatera Barat, Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Barat. Jakarta : Departemen Pendidikan & Kebudayaan Direktorat Jenderal Kebudayaan Proyek Media Kebudayaan RI.
  • Miharaja Deni, 2013. Adat, Budaya, dan Agama Lokal Studi Gerakan Ajeg Bali Agama Hindu di Bali. Jurnal Kalam : Jurnal Studi Agama dan Pemikiran Islam Volume 7 Nomor 1. Bandung : UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
  • Moeis Syarif, 2009. Pembentukan Kebudayaan Nasional Indonesia. Makalah disajikan dalam diskusi jurusan pendidikan sejarah FPIPS UPI Bandung. Bandung : FPIPS UPI Bandung.
  • Nugraha R. P, 2012. Fashion Sebagai Pencitraan Diri dan Identitas Budaya. Prosiding Seminar Nasional Dalam Rangka Dies Natalies Jurusan Ilmu Komunikasi FISIP UNSOED ke-14. Purwokerto : Universitas Jenderal Soedirman.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun