Mohon tunggu...
Rahma Fatima
Rahma Fatima Mohon Tunggu... Long life learner

The best way to take care of the future is to take care of the present moment

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Barobbo, Panganan Lokal Kaya Gizi untuk MBG

3 Oktober 2025   17:36 Diperbarui: 3 Oktober 2025   17:36 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam upaya mendukung gerakan MBG, panganan lokal bisa menjadi pilihan yang tak kalah menarik dan juga menyehatkan. Indonesia kaya akan aneka bahan pangan tradisional.

Tidak hanya nasi yang menjadi sumber karbohidrat utama sebagian besar masyarakat, di banyak daerah di Indonesia sebenarnya terdapat alternatif karbohidrat yang umum dikonsumsi masyarakat.

Sagu, biji-bijian seperti jagung dan sorgum, serta umbi-umbian seperti singkong, ubi jalar, dan talas, dapat menjadi pilihan untuk menu MBG agar lebih bervariasi. Apalagi jika sumber karbohidrat tersebut diolah dengan cita rasa lokal yang tentunya akan memperkaya rasa dan juga mendukung ketahanan pangan dengan memanfaatkan kekayaan sumber daya pangan Indonesia.

Barobbo, Panganan Lokal Asal Makassar
Salah satu panganan lokal yang menarik untuk dijadikan pilihan menu MBG adalah barobbo. Barobbo merupakan makanan tradisional Makassar yang bahan utamanya adalah jagung pulut.

Sulawesi Selatan dikenal sebagai salah satu sentra jagung pulut di Indonesia. Di sana, mudah untuk menemukan jagung yang disebut juga sebagai jagung ketan ini. Jagung pulut yang umumnya berwarna putih itu populer dijadikan sebagai jagung rebus atau bubur.

Bubur dari jagung pulut tersebut bisa ditambahkan santan dan gula sehingga rasanya manis. Bubur ini disebut bassang. Kemudian, ada juga bubur yang pengolahannya cocok untuk makan berat karena ditambahkan berbagai sumber protein dan sayuran. Inilah barobbo yang akan kita bahas.

Barobbo adalah makanan yang all in one karena di dalamnya sudah mengandung sumber karbohidrat, protein, dan sayuran yang bergizi. Jagung pulut sebagai bahan utama membuat kuah barobbo lebih kental dan gurih, berbeda dari bubur jagung lainnya.

Jagung pulut juga mempunyai tekstur yang kenyal dan legit sehingga membuat cita rasa barobbo semakin unik. Keistimewaan yang lainnya adalah jika dibandingkan dengan nasi putih, jagung pulut lebih kaya serat dan mempunyai kadar gula yang lebih rendah.

Tambahan sayur-sayuran, seperti sayur kangkung, bayam, dan kacang panjang membuat barobbo kaya akan serat, vitamin, dan mineral. Seperti kita ketahui, serat baik untuk melancarkan pencernaan, sedangkan vitamin dan mineral berguna untuk menjaga daya tahan tubuh dan melindungi kesehatan organ.

Untuk sumber proteinnya, barobbo bisa ditambahkan dengan daging ayam, udang, ataupun ikan. Jika udang dirasa terlalu mahal dan daging ayam sudah biasa, maka penambahan ikan bisa menjadi pilihan yang baik. Apalagi, Makassar dikenal dengan hasil lautnya yang melimpah.

Ikan yang bisa ditambahkan ke dalam barobbo misalnya suwiran ikan cakalang. Ikan cakalang yang kaya omega 3 menambah asupan gizi tinggi yang baik untuk kesehatan otak dan memperkaya rasa barobbo.

Tambahan bumbu khas barobbo, yang terdiri dari bawang merah, bawang putih, merica, kemiri, lengkuas, sereh, dan jeruk nipis membuat kuah barobbo terasa gurih, harum, dan segar, sehingga menggugah selera siapapun yang memakannya.

Jika masih ada dana (karena kabarnya jatah MBG adalah 10 ribu per porsi), penambahan perkedel jagung dan sambal pada barobbo akan menambah kesempurnaan makan siang MBG para siswa.

Bayangkan jika menu MBG nya seperti itu. Makanan berkuah dan kaya rasa yang tidak seret di tenggorokan dan di setiap suapannya sudah terkandung berbagai macam zat gizi yang seimbang. Cocok sekali bukan jika barobbo ini dijadikan salah satu variasi menu MBG.

***
Menambahkan panganan bercita rasa lokal pada menu MBG bukan hanya membuat sajian lebih beragam, tetapi juga memperkuat identitas kuliner daerah. Bahan pangan seperti jagung pulut yang diolah menjadi barobbo menghadirkan rasa yang dekat dengan keseharian masyarakat.

Dengan begitu, menu MBG tidak hanya sekadar memenuhi kebutuhan gizi, tetapi juga melestarikan dan mengapresiasi sajian kuliner yang berakar pada budaya dan kekayaan pangan Nusantara.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun