Sarilamak (10/08) -- Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak yang berada dibawah usia 5 tahun. Hal ini diakibatkan karena kekurangan gizi kronis dari ibu yang mengakibatkan anak tumbuh terlalu pendek untuk seusianya. Tak hanya itu stunting juga disebabkan oleh beberapa faktor dari perekonomian, kehamilan remaja, infeksi pada ibu dan anak. Â Kondisi ini terjadi ketika anak berada di awal kandungan dan akan terlihat pada usia 2 tahun. Â
Di Nagari Sarilamak sendiri berdasarkan Laporan Konvergensi Pencegahan Stunting Tingkat Desa terhadap 1000 HPK pada 2022 dimana anak beresiko stunting sebanyak 108 dan terindikasi stunting sebesar 83 dari 624 anak. Hadirnya penanggulangan stunting melalui penyuluhan akan memberikan dampak yang baik pada Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Kegiatan pencegahan ini meliputi penjelasan mengenai stunting baik penyebab, pencegahan, kategori anak stunting, dan hubungan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dengan stunting.
Kegiatan ini dilakukan pada hari Kamis 10 Agustus 2022 yang bertepatan dengan jadwal posyandu Jorong Purwajaya selama 1 jam dari pukul 10.00 WIB. Kegiatan ini dilakukan bersama bidan desa dan ibu-ibu posyandu dengan memberikan Booklet mengenai "Perangi Stunting Untuk Menjaga Kualitas Indeks Pembangunan Manusia (IPM)".
Kegiatan penyuluhan yang dilakukan oleh Mahasiswi Undip ini berjalan dengan lancar dimana ibu-ibu mengikuti alur yang telah dijelaskan. Diharapkan dengan adanya pembagian Booklet untuk ibu-ibu posyandu dan bidan desa yang dilakukan oleh Mahasiswi Undip ini bisa menambah pengetahuan agar mereka lebih mempersiapkan diri untuk kehamilan dan pemaksimalan gizi agar anak tumbuh secara sehat. Serta pencegahan stunting ini bisa menjaga dan meningkatkan kualitas Indeks Pembangunan Manusia (IPM).
Penulis : Rahma Dhiya Hanifah (14010119120031)
Jurusan : Ilmu Pemerintahan
DPL     : Dr. Ir. Eny Fuskhah, M.Si     Â
