Mohon tunggu...
Rahel Simbolon
Rahel Simbolon Mohon Tunggu... Pustakawan - Mahasiswa

musik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Strategi Perusahaan Pasar Monopolistik dan Strategi Perusahaan Pasar Oligopoli

2 Desember 2022   12:18 Diperbarui: 23 Mei 2023   21:22 2931
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada bidang ilmu ekonomi, pasti sudah tidak asing lagi dengan istilah struktur pasar yang dapat mempengaruhi tingkah laku dan kinerja perusahaan lingkup pasar, seperti banyak perusahaan, skala hasil produksi, jenis produksi, dan keuntungan yang di terima, dan sebagainya. Struktur pasar pada suatu negara dapat dimulai dari struktur pasar persaingan sempurna sampai struktur pasar persaingan tidak sempurna. Berikut akan di jelaskan dua jenis pasar yang memiliki karekteristiknya masing-masing dan bagaimana strategi mereka untuk memenuhi tujuan mereka di setiap perusahaan.

PASAR MONOPOLISTIK

Pasar Monopilistik merupakan bentuk pasar yang mana di dalamnya ada banyak produsen dari perusahaan yang menghasilkan produk-produk serupa namun tidak sama sepenuhnya. Dalam pasar ini, produsen memiliki kemampuan yang sangat berpengaruh pada harga meskipun tidak sebesar produsen dari pasar lainnya. Memiliki sifat asal dari suatu barang yang dihasilkan kemampuan ini akan terus berkembang. Struktur pasar hampir sama dengan pasar persaingan sempurna. produk yang di hasilkan tidak homogen, melainkan terdiferensiansi namun perbedaannya tidak terlalu terlihat. Dalam hal ini dapat mendorong sebuah perusahaan untuk melakukan persaingan non harga. Meskipun hal itu terjadi output yang hadir sangat mungkin untuk saling substitusi.

Karakteristik Pasar Monopolistik

a. Produk Diferensiasi

Artinya konsumen dapat membedakan produk dengan melihat siapa yang memproduksinya. Prooduk tersebut dapat dibedakan dari kualitas, model, bentuk kemasan, warna,  merek dan layanannya. Konsumen dapat melihat perbedaan produk tertentu yang disukai dari produk perusahaan lainnya yang kemungkinan memiliki banyak persamaan. Hal ini menyebabkan perusahaan memiliki daya monopolistik meski terbatas.

b. Jumlah Perusahaan Banyak Dalam Industri

Salah satu contoh saat ini bisa dilihat bahwa begitu banyak merek tas dan kacamata. Keputusan perusahaan dalam membuat harga dan output tidak wajib memperhitungkan reaksi perusahaan lain dalam industri, sebab setiap perusahaan mempunyai kurva permintaan masing-masing saat memproduksi suatu barang.

c. Bebas Masuk dan Keluar dari Pasar

Keuntungan atau laba pada angka normal akan mendorong perusahaan baru muncul dan memasuki dunia industri. Bagi perusahaan yang baru bila tidak mampu bersaing maka lebih baik untuk keluar dari dunia tersebut agar kerugian tidak menjadi lebih besar.

Pasar Monopolistik Dan Efisiensi Ekonomi

Perusahaan menikmati laba yang normal membuat perusahaan atau pesaing berdatangan untuk memasuki indutstri. Apabila hal tersebut terjadi perusahaan pendatang yang masuk menghasilkan dua kemungkinan yang dapat terjadi pada perusahaan lama yaitu pelanggan makin setia dan pelanggan makin bersifat memilih atau bahkan menjadi pindah ke perusahaan baru karena beberapa faktor seperti harga, merek, bentuk, dan model kemasan yang sebenarnya memiliki persamaan yang cukup mirip. Sebuah perusahaan dapat bertahan dalam jangka panjang jika mampu menikmati laba dalam keadaan

Pengaturan Pasar Persaingan Monopolistik

Perusahaan menghasilkan ketidakefisienan yang sedang beroperasi dalam pasar persaingan monopolistik, karena:

  • Monopolistik memiliki daya yang relatif kecil menyebabkan kesejahteraan yang hilang relatif kecil
  • Elastis yang besar pada permintaan menyebabkan kelebihan kapasitas produksi relatif kecil
  • Kenikamatan konsumen diimbangi dengan ketidakefisienan yang dihasilkan perusahaan karena muncul bermacam-macam produk, peningkatan dari kualitas produk, dan meningkatnya kebebasan konsumen dalam memilih output.

Contoh:

Perusahaan yang akan dibahas disini pasti sudah sering kita dengar yaitu perusahaan pabrik kecap manis yang ada di Indonesia seperti Sedaap, ABC, Nasional, dan lainnya. Sama-sama menghasilkan produk berupa kecap masin. Akan tetapi, masing-masing dari perusahaan ini mempunyai perbedaan yang  cukup. Bahkan, harga yang dipasarkan oleh setiap perusahaan juga bervariasi. Tidak ada standar yang dapat menentukan apakah harga dari produk tersebut harus seragam atau sama.

Selain itu, masing-masing perusahaan memiliki wewenang untuk bisa mempengaruhi pasar menggunakan produk yang dimiliki. Akan tetapi, perusahaan tidak dapat mempengaruhi harga pada seluruh harga pasar ataupun harga yang di tetapkan oleh perusahaan pesaingnya. Perbedaan yang dapat kira rasakan dan lihat yaitu kandungan atau bumbu racikan seperti apa yang digunakan, bentuk desain kemasan, dan juga rasa yang di sediakan(lebih gurih, manis, dsb). Kemudian, dari jumlah volume yang berada di dalam kemasam juga tergantung dari masing-masing pabrik.

Contoh lainnya yaitu dari pabrik kendaraan mobil yang bergerak di pasar monopolistik yang ada di Indonesia yaitu pabrik kendaraan mobil Honda atau Yamaha. Dimana mobil keluaran Honda dianggap lebih irit dan sparepart nya mudah dicari dibandingkan dengan mobil merek lainnya. Sementara mobil keluaran Yamaha dinilai mempunyai nilai yang lebih pada tenaganya yang terkenal dengan keunggulannya dibandingkan dengan kendaraan mobil merek lainnya.

Kedua macam pabrik yang sudah dijelaskan diatas adalah contoh yang ada di pasar monopolistik. Dimana kedua brand atau beberapa macam produk yang sama-sama memproduksi suatu barang yang sama atau mirip. Akan tetapi, keduanya mempunyai karakteristik produk yang cukup berbeda.

Sebuah perusahaan akan meningkatkan kualitas produk mereka agar setiap pelanggan tidak melenceng ke produk dari perusahaan yang lain dimana perusahaan tersebut adalah pesaing. Biasanya mereka akan melakukan promosi, iklan, dan sebagainya untuk dapat menikmati laba atau keuntungan yang besar.

PASAR OLIGOPOLI

Pasar Oligopoli adalah bentuk pasar yang didalamnya terdapat beberapa atau sedikit perusahaan saja yang menghasilkan produk-produk identik atau sama satu dengan yang lainnya. Struktur industri pasar oligopoli merupakan industri pasar yang hanya sedikit produsen saja bergabung di dalamnya. Dimana setiap perusahaan memiliki kekuatan bertahan yang cukup besar untuk mempengaruhi harga pasar, dan perilaku setiap produsen akan mempengaruhi pada perilaku perusahaan yang lain dalam industri. Kondisi pasar oligopoli ini mendekati kondisi pasar monopoli.

Karakteristik Pasar Oligopoli

a. Segelintir Perusahaan saja yang Bergabung Dalam Industri

Jumlah perusahaan yang ada diasumsikan kurang dari sepuluh. Perusahaan memiliki kekuatan dalam industri yang dapat diukur dengan menghitung rasio konsentrasi, yaitu jumlah persen output dalam pasar oligopoli dikuasai oleh perusahaan yang dominan. Pasar suatu industri dapat dikatakan terstruktur secara oligopilistik jika CR4 (four firms concentration ratio) melebihi 40%. Selanjutnya, apabila  CR8 = 80%, artinya 80% penjualan output dalam sebuah industri dikuasai delapan perusahaan terbesar.

b. Produknya Homogen atau Terdiferensiasi

Dalam hal ini bentuk persaingan pada setiap perusahaan adalah persaingan harga dan non harga. Seperti industri mobil, rokok, film kamera adalah contoh dari produk diferensiasi. Sedangkan, industri baja, pipa paralon, seng, dan kertas adalah contoh dari produk homogen. Semakin besar tingkat dari diferensiasi, sebuah perusahaan semakin tidak tergantung pada perusahaan-perusahaan lainnya.

c. Saling Mempengaruhi dalam Mengambil Keputusan

Pada saat mengambil keputusan dalam menentukan harga dan hasil output akan berpengaruh kepada perusahaan lainnya, baik yang telah ada (existing firms) maupun yang diluar industri (potential firms).

d. Kompetisi Non Harga

Kompetisi pelayanan berbentuk purna jual serta iklan seperti informasi, citra yang baik, dan merek dapat mempengaruhi perilaku konsumen.

Faktor Penyebab Terbentuknya Pasar Oligopoli

a. Efisiensi Berskala Besar

Teknologi seperti padat modal (capital intensive) yang diperlukan dalam proses jalannya produksi menjadi penyebab efisiensi atau biaya rata-rata minimun baru tercapai apabila output yang telah diproduksi dalam skala yang sangat besar.  Contohnya, industri semen, mobil, pupuk, kertas, dan peralatan mesin.

b. Kompleksitas Manajemen

Lingkup kompetisi pasar oligopoli  adalah harga dan non harga hal ini menjadi kemampuan keuangan yang besar saja tidak cukup sebagai modal untuk bertahan dalam industri. Perusahaan juga harus mempunyai manajemen yang sangat baik agar bisa bersaing dan bertahan dalam struktur industri yang persaingannya sangat ketat dan begitu kompleks.

 

Keseimbangan Oligopolitis

a. Model Permintaan Yang Patah (Kinked Demand Model)

Dikembangkan oleh P.M. Sweezy pada tahun 1939. Model ini mempunyai dua pemikiran yaitu harga bersifat kaku (inflexible) dan oligopolis mengambil keputusan berdasarkan sikap pesimis (pessimistic way). Jika harga dinaikkan permintaan menjadi sangat elastis, dan jika harga diturunkan permintaan menjadi inelastis.

b. Model Kepemimpinan Harga (Price Leadership Model)

Bagi perusahaan yang lebih mengambil inisiatif dalam penentuan harga memiliki tujuan supaya meningkatkan laba dengan membentuk kolusi secara implisit. Produsen dominan memberikan sinyal harga melalui konferensi pers. Sebagai contohnya, indocement dan fuji film.

  

Contoh:

Perusahaan teknologi bisa menjadi salah satu contoh perusahaan yang bergerak di pasar oligopoli dan berhasil serta mampu bersaing di era sekarang ini terletas di AS. Dalam bidang teknologi, sistem yang digunakan dalam operasi komputer tahun 2022 di dominasi oleh Microsoft Windows, Apple Mac OS, dan sumber sistem operasi terbuka Linux. Begitu juga pada perkembangan pada pasar smartphone didominasi oleh segelintir perusahaan saja, diantaranya adalah Google Android dan Apple Ios. Masing-masing perusahaan sangat memperhatikan berbagai perubahan dan kebijakan baru yang dilakukan oleh perusahaan pesaingnya.

Sementara itu, setiap perusahaan juga wajib memikirkan bagaimana tindakannya memengaruhi keputusan pesaingnya. Serta memikirkan apa dan bagaimana pesaingnya akan bereaksi.

Dalam pasar oligopoli, sebuah perusahaan berdiri di posisi sebagai bagian yang satu dengan permainan pasar, yang mana keuntungan atau laba yang mereka terima tergantung pada tindakan-tindakan pesaingnya. Jadi, segala sesuatu usaha promosi dilakukan dengan tujuan untuk menjauhkan konsumen dari pesaingnya dan mengonsumsi produk hanya dari mereka saja baik pelanggan lama dan pelanggan baru.

Rahel Sintya Febrianti Simbolon | FEB | Universitas Palangkaraya

Dosen Pengampu: Pratiwi Subianto, S.E., ME

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun