Mohon tunggu...
Rahel Maretha
Rahel Maretha Mohon Tunggu... Mahasiswa - Communication

positive vibes✨

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Perjalanan Surat Kabar di Indonesia: Konvensional hingga Digital

4 Oktober 2021   04:53 Diperbarui: 4 Oktober 2021   05:05 1253
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi media cetak. Sumber: mengeja.id

Kompas. Sumber: expose.co.id
Kompas. Sumber: expose.co.id

Harian Kompas yang didirikan oleh Jacob Oetama dan P.K. Ojong ini mulai mewarnai jurnalisme di Indonesia sejak 28 Juni 1965. Surat kabar ini terbit perdana dengan 20 halaman berita dan sempat mengalami perubahan-perubahan pada format halaman koran, karena kurangnya kertas.

Sempat dibredel juga pada 20 Januari 1978 oleh pemerintah, Harian Kompas lalu bangkit kembali pada 6 Februari 1978. Koran yang awalnya bernama Bentara Rakjat ini, kemudian berubah menjadi Kompas atas usul Soekarno kala itu.

Bersanding dengan surat kabar Sinar Harapan, Kompas juga merupakan media berita cetak yang berperan besar dan penting di Indonesia. Kompas memiliki banyak pembaca terutama di era orde baru, karena terkenal hati-hati dalam memproduksi berita.

Ketika internet hadir di Indonesia dan ikut mewarnai perjalanan media-media, Kompas turut serta dalam berinovasi menjadi bentuk surat kabar digital. Lahir pada 14 September 1995, Kompas menjadi salah satu perusahaan media cetak yang melahirkan media online dengan Kompas Online (kompas.co.id)

Kompas Online pada awalnya hanya mempublikasikan berita dari media cetaknya. Istilah mudahnya seperti versi online dari koran Kompas.

Masyarakat Indonesia yang tersebar dari Sabang hingga Merauke ini memiliki waktu yang berbeda-beda dalam menerima informasi melalui media cetak karena faktor jarak. Belum lagi daerah-daerah yang susah terjangkau oleh Kompas dan dapat mengakibatkan ketidakmerataan informasi bagi masyarakat Indonesia.

Bersyukur dengan lahirnya teknologi internet di Indonesia, Kompas segera melakukan inovasi untuk menambah media publikasi beritanya. Harapannya adalah masyarakat dapat menerima informasi dengan lebih cepat dan merata.

Setahun kemudian, Kompas Online merubah alamatnya menjadi www.kompas.com dan dapat diakses hingga keluar negeri. Kompas Online melebarkan sayapnya dengan mengembangkan unit bisnis sendiri yang dinaungi oleh PT Kompas Cyber Media pada tahun 1998 dan pembaca dapat mengakses informasi atau berita dalam versi online dan ter-update.

Beberapa tahun kemudian, Kompas melakukan rebranding dengan mengubah nama menjadi Kompas.com pada 29 Mei 2008. Kompas.com menghadirkan berita-berita dengan lebih update dan cepat, karena basisnya online.

Artikel berita dalam Kompas.com diproduksi secara multimedia, yaitu dengan tidak hanya menghadirkan teks dan gambar saja seperti koran, namun juga menghadirkan video, audio, maupun infografis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun