Mohon tunggu...
Tino Rahardian
Tino Rahardian Mohon Tunggu... Pegiat Sosial⎮Penulis⎮Peneliti

Sosialisme Indonesia. Secangkir kopi. Buku. Puncak gunung. "Jika takdir menghendakimu kalah, berikanlah dia perlawanan yang terbaik" [William McFee].

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Adillah Sejak dalam Pikiran, Cara Prabowo Membongkar Borok Kekuasaan

1 September 2025   13:10 Diperbarui: 1 September 2025   13:10 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presiden Prabowo takziah ke rumah duka Affan Kurniawan, Jumat, 29/8/2025 (Foto: BPMI Setpres)

Saya tegaskan sejak awal tulisan. Saya bukan komisaris di perusahaan negara, bukan pejabat tinggi di pemerintahan Presiden Prabowo, bukan pula pengurus partai politik atau tenaga ahli presiden.

Saya hanyalah rakyat biasa yang berusaha membaca dengan jernih apa yang sedang terjadi di negeri ini. Apa yang sudah dikerjakan Presiden Prabowo di hampir setahun usia pemerintahannya.

Saya berupaya untuk adil sejak dalam pikiran dan manifestasi tindakan. Meski saya mengalami banyak perilaku yang tidak adil. Saya berusaha untuk menulis apa adanya tanpa mengada-ada. Kejujuran Adalah soko guru dalam penulisan.

Di satu sisi, saya melihat ada program-program kerakyatan yang benar-benar menyentuh kebutuhan dasar rakyat.

Di sisi lain, saya tetap ingin menjaga daya kritis, agar tidak larut dalam euforia yang bisa menutup mata pada persoalan nyata yang masih harus dibereskan.

Dibongkar di Era Prabowo

Hari-hari ini publik mulai membuka mata terhadap betapa dalam dan parahnya perilaku di luar nalar kemanusiaan sebagian pejabat dan aktor yang seharusnya menjaga kepentingan rakyat.

Kita mendengar istilah pagar laut yang ternyata hanya kedok untuk monopoli, bensin oplosan yang mencederai keselamatan rakyat, beras oplosan yang merugikan jutaan keluarga kecil.

Tak sampai di situ, bahkan pemerasan sertifikat K3 yang memperlihatkan betapa sistem di negeri ini sering dijadikan ladang pemerasan.

Kalau kita mau jujur, semua itu terkuak setelah Prabowo memutuskan untuk membongkar praktik kotor yang bertahun-tahun dibiarkan mengakar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun