Mohon tunggu...
Tino Rahardian
Tino Rahardian Mohon Tunggu... Peneliti Senior Swarna Dwipa Institute (SDI)

Sosialisme Indonesia. Secangkir kopi. Buku. Puncak gunung. "Jika takdir menghendakimu kalah, berikanlah dia perlawanan yang terbaik" [William McFee].

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal Pilihan

Dari Lampung, Tradisi Bangkit dan Bergema ke Masa Depan

1 Juli 2025   15:32 Diperbarui: 1 Juli 2025   15:32 221
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menteri Kebudayaaan RI, Dr. Fadli Zon, M.Sc memberikan sambutan secara daring. (Foto: Tim Media Recaka)

Sementara Wakil Menteri Kebudayaan Giring Ganesha Djumaryo, hadir langsung menyapa para seniman, menyebut bahwa RECAKA adalah "bukti bahwa tradisi tidak ketinggalan zaman, justru jadi sumber inovasi."

Selain Wamen Kebbudayaan, festival ini juga dihadiri langsung oleh Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal, serta para tokoh seni, budayawan, dan akademisi.

Kehadiran mereka semakin menegaskan pentingnya RECAKA sebagai ruang selebrasi dan refleksi atas kekayaan musik tradisi Nusantara.

Lampung Jadi Panggung, Nusantara Jadi Nada

Festival ini adalah hasil kerja kolaboratif yang solid antara Kementerian Kebudayaan RI, Pemerintah Kabupaten Lampung Tengah, Yayasan Murni Budaya Lampung, dan para pegiat seni lokal. Dari seniman tua sampai remaja sekolah musik, semua diberi panggung yang setara.

"Saya bangga bisa tampil di festival sebesar ini. Biasanya kami hanya tampil di acara daerah. Tapi di sini, saya merasa musik kami dihargai," ucap Pak Rusli, pemain serunai dari komunitas seni Bengkulu yang berusia 63 tahun.

Di sisi lain, anak-anak muda juga menjadi garda depan regenerasi. Seperti kelompok musik Rasendra Kids dari Lampung, yang rata-rata berusia 12 tahun, memainkan lagu daerah dengan aransemen pop-tradisional yang segar.

"Kami ingin bikin musik daerah jadi keren. Biar teman-teman kami juga mau belajar," kata Dara (13), dengan mata berbinar setelah tampil di panggung utama.

RECAKA dan Masa Depan Budaya Indonesia

Pada akhirnya, RECAKA FMTI 2025 menjadi lebih dari festival. Ia adalah tanda bahwa seni tradisi Indonesia tidak tenggelam, tapi sedang berenang ke arus utama.

Dengan pendekatan yang kekinian, kolaboratif, dan berbasis komunitas, RECAKA menjelma sebagai model acara budaya yang inspiratif dan layak ditiru oleh daerah lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun