Dalam pandangan Hawkes, kebudayaan bukan sekadar pelengkap pembangunan, tapi menjadi pilar utama keberlanjutan sebuah bangsa.
Roadshow Keroncong Svaranusa menjadi wujud konkret komitmen negara dalam menjaga keberlanjutan budaya.
Nada-Nada yang Membuka Hati: Gita Lestari, Rapsody, dan Gita Puspa
Dalam pementasan ini akan hadir tiga orkes keroncong kenamaan:
- O.K Gita Lestari, pembuka malam yang membawakan gaya klasik yang anggun,
- O.K Rapsody, menghadirkan aransemen dinamis yang menggoda telinga generasi muda,
- dan O.K Gita Puspa, penutup yang menggugah hati dengan harmoni syahdu nan kuat.
Mengapa Masyarakat Perlu Hadir?
Karena ini bukan hanya konser. Ini adalah ruang belajar kolektif, ruang menikmati jati diri bangsa, ruang menyulam silaturahmi melalui nada dan harmoni.
Setiap petikan cuk, petikan cak, dan suara seruling adalah napas sejarah, yang kini menunggu untuk dihidupkan kembali oleh partisipasi aktif masyarakat.
Kegiatan ini juga merupakan bentuk konkret dari "cultural public service"--di mana negara hadir untuk memenuhi hak rakyat atas akses terhadap seni budaya.
Ini adalah contoh baik dari pendekatan "demokratisasi kebudayaan", di mana seni tak lagi eksklusif di galeri metropolitan, melainkan hidup dan dinikmati oleh rakyat di taman-taman terbuka.
Pelestarian budaya adalah proses mempertahankan nilai-nilai seni dan tradisi, sekaligus mengembangkannya agar tetap relevan dengan perkembangan zama.
Teori revitalisasi budaya menurut Prof. A. Chaedar Alwasilah menekankan tiga langkah utama: pemahaman untuk menumbuhkan kesadaran, perencanaan kolektif, dan pembangkitan kreativitas kebudayaan.