Mohon tunggu...
Tino Rahardian
Tino Rahardian Mohon Tunggu... Peneliti Senior Swarna Dwipa Institute (SDI)

Sosialisme Indonesia. Secangkir kopi. Buku. Puncak gunung. "Jika takdir menghendakimu kalah, berikanlah dia perlawanan yang terbaik" [William McFee].

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal Pilihan

Keroncong Menyapa Tegal

27 Juni 2025   14:00 Diperbarui: 27 Juni 2025   14:00 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam pandangan Hawkes, kebudayaan bukan sekadar pelengkap pembangunan, tapi menjadi pilar utama keberlanjutan sebuah bangsa.

Roadshow Keroncong Svaranusa menjadi wujud konkret komitmen negara dalam menjaga keberlanjutan budaya.

Nada-Nada yang Membuka Hati: Gita Lestari, Rapsody, dan Gita Puspa

Dalam pementasan ini akan hadir tiga orkes keroncong kenamaan:

  • O.K Gita Lestari, pembuka malam yang membawakan gaya klasik yang anggun,
  • O.K Rapsody, menghadirkan aransemen dinamis yang menggoda telinga generasi muda,
  • dan O.K Gita Puspa, penutup yang menggugah hati dengan harmoni syahdu nan kuat.

Mengapa Masyarakat Perlu Hadir?

Karena ini bukan hanya konser. Ini adalah ruang belajar kolektif, ruang menikmati jati diri bangsa, ruang menyulam silaturahmi melalui nada dan harmoni.

Setiap petikan cuk, petikan cak, dan suara seruling adalah napas sejarah, yang kini menunggu untuk dihidupkan kembali oleh partisipasi aktif masyarakat.

Kegiatan ini juga merupakan bentuk konkret dari "cultural public service"--di mana negara hadir untuk memenuhi hak rakyat atas akses terhadap seni budaya.

Ini adalah contoh baik dari pendekatan "demokratisasi kebudayaan", di mana seni tak lagi eksklusif di galeri metropolitan, melainkan hidup dan dinikmati oleh rakyat di taman-taman terbuka.

Pelestarian budaya adalah proses mempertahankan nilai-nilai seni dan tradisi, sekaligus mengembangkannya agar tetap relevan dengan perkembangan zama.

Teori revitalisasi budaya menurut Prof. A. Chaedar Alwasilah menekankan tiga langkah utama: pemahaman untuk menumbuhkan kesadaran, perencanaan kolektif, dan pembangkitan kreativitas kebudayaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun