Mohon tunggu...
Tino Rahardian
Tino Rahardian Mohon Tunggu... Peneliti Senior Swarna Dwipa Institute (SDI)

Sosialisme Indonesia. Secangkir kopi. Buku. Puncak gunung. "Jika takdir menghendakimu kalah, berikanlah dia perlawanan yang terbaik" [William McFee].

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

"Museum? Bukan Tempat Gaul Gue!", Menggagas Participatory Museum

5 April 2025   20:56 Diperbarui: 14 April 2025   09:40 214
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang ImersifA di Museum Nasional. Ruang dengan instalasi permanen proyeksi video mapping ke setiap sisi dinding 360.(Foto: Youtube Museum Nasional)

Konsep ini sangat penting dalam konteks museum di Indonesia yang sering kali dianggap kuno dan kurang menarik bagi generasi muda.

Dengan mengadopsi pendekatan ini, diharapkan museum dapat menarik lebih banyak pengunjung dan meningkatkan keterlibatan masyarakat dalam pelestarian budaya.

Kesimpulan

Museum harus berubah atau punah. Gen Z dan Milenial bukan anti-sejarah--tapi mereka butuh pengalaman yang fun, relevan, dan shareable.

Kalau museum mau bertahan, mereka harus berani keluar dari zona nyaman dan beradaptasi dengan selera generasi sekarang.

Agar tetap relevan dan menarik bagi Gen Z dan Milenial, museum perlu beradaptasi dengan preferensi dan kebiasaan mereka.

Intinya: Anak-anak muda bukan anti-museum--mereka cuma butuh alasan kuat buat dateng. Dengan kombinasi teknologi, harga fleksibel, dan konten relevan, museum bisa jadi tempat "nongkrong" yang edukatif plus instagrammable!

Jadi, kapan terakhir kali kamu ke museum? Kalau museumnya boring, yaudah... gantiin aja jadi kafe! He he he...Tapi kalau museumnya keren, pasti bakal ramai Gen Z & Milenial!

Referensi:

1. Falk, J.H., & Dierking, L.D. (2016). The Museum Experience Revisited. Routledge.

2. Hein, G.E. (2002). Learning in the Museum. Routledge.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun