Di Amerika Serikat, di mana ketimpangan sosial sudah menjadi masalah serius, langkah ini bisa memperburuk situasi.
Selain itu, PHK massal ini berpotensi memicu resesi lokal. Pegawai federal adalah tulang punggung ekonomi di banyak kota kecil dan menengah di AS.
Menurut laporan Brookings Institution (2023), pemotongan besar-besaran terhadap pegawai federal dapat menyebabkan penurunan pendapatan daerah dan meningkatnya pengangguran.
PHK massal yang dilakukan Musk mungkin mencerminkan upaya untuk memangkas birokrasi yang dianggap tidak efisien, tetapi langkah ini bisa mengabaikan kompleksitas dan kebutuhan layanan publik.
PHK massal bisa diinterpretasikan sebagai upaya untuk mengurangi ketergantungan pada anggaran besar, tetapi tanpa strategi yang jelas untuk meningkatkan pendapatan atau efisiensi, langkah ini berisiko melemahkan kapasitas pemerintah.
Implikasi terhadap Tata Kelola Pemerintahan
Kebijakan PHK massal ini menimbulkan pertanyaan serius tentang masa depan tata kelola pemerintahan AS.
Pertama, langkah ini bisa melemahkan kapasitas pemerintah dalam merespons krisis, seperti bencana alam atau pandemi baru lainnya.
Menurut laporan National Academy of Public Administration (2023), pengurangan pegawai federal dapat mengurangi kemampuan pemerintah untuk memberikan layanan darurat.
Kedua, kebijakan ini bisa memperlebar kesenjangan antara pemerintah federal dan masyarakat. PHK massal dapat dilihat sebagai bentuk pengabaian terhadap peran pegawai federal dalam menjaga kesejahteraan masyarakat.
Hal ini bisa memicu ketidakpercayaan publik terhadap pemerintah, sebagaimana diungkapkan dalam studi American Political Science Review (2021).