Mohon tunggu...
Rahani Aulia
Rahani Aulia Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswi psikologi

stay pretty, be educate, dress well, get money.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sosial Media Menjadi Penyebab Munculnya Insecurity di Kalangan Remaja Putri

28 September 2021   21:24 Diperbarui: 28 September 2021   21:27 213
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS


Insecurity ialah perasaan tidak percaya diri yang dirasakan seorang individu, yang disebabkan oleh beberapa hal. insecurity merupakan topik yang ramai diperbincangkan hingga saat ini, terutama bagi para remaja putri. Perasaan insecure ini mengakibatkan seseorang menutup diri dan bersembunyi dari lingkungan sosial yang bertujuan menyembunyikan kekurangan agar tidak diketahui oleh orang lain.

Masa remaja merupakan masa menemukan jati diri dan nilai-nilai dalam diri setiap orang. Masa remaja juga merupakan masa transisi dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa. Masa kanak-kanak adalah awal dari pendidikan dasar. Banyak hal baru yang dipelajari. Peran orang tua pada masa ini juga sangat penting, dan pengaruhnya juga besar. Namun saat ini, bukan hanya peran orang tua yang besar, tetapi lingkungan juga sangat berpengaruh. Dampaknya pada perkembangan manusia pada masa kanak-kanak. Ini sangat berbeda dengan masa dewasa, karena masa dewasa adalah di mana kita memilih gaya hidup dan pilihan kita sendiri, dan kita matang secara psikologis dan psikologis. Tidak hanya dalam pola pikir dan perilaku, perubahan dari masa kanak-kanak menuju dewasa juga berlaku pada tubuh. Selama masa remaja ini, organ tubuh umumnya matang, terutama organ reproduksi.

Dewasa ini penggunaan media sosial seperti Instagram, Twitter, dan Tiktok sudah merajalela. Mayoritas pengguna media sosial kebanyakan yaitu anak remaja berusia 15-18 tahun. (KBBI 2016) Media sosial adalah halaman atau aplikasi yang memungkinkan pengguna untuk membuat dan berbagi konten atau berpartisipasi dalam jejaring sosial. Menurut definisi yang dikutip KBBI, media sosial memungkinkan seseorang untuk berbagi atau mengunggah konten apa pun di halaman media sosial pribadinya masing-masing. Entah itu suasana hati mereka, tempat favorit mereka, hobi, minat, dll. Tentu saja, bagi sebagian orang, mereka hanya ingin berbagi hal-hal positif/baik dalam hidup mereka. Tidak perlu membagikan kesedihan, kekecewaan, masalah, dan rasa sakit mereka di halaman media sosial mereka. Hal ini membuat media sosial tampak palsu bagi sebagian orang. Namun, kembali ke pandangan pribadi setiap orang tentang pandangan mereka di media sosial.

Dengan pengaruh teknologi dan media sosial, Standar Kecantikan 4.0 kini semakin meningkat. Di era sosial 4.0 sekarang ini, perkembangan teknologi dan media sosial menjadi penyebab terjadinya perubahan standar kecantikan. Individu yang mengunjungi media sosial dapat dengan mudah melakukan berbagai aktivitas, seperti berkomunikasi, mengunggah foto dan video, atau mengomentari sesuatu (Nasution, Jati, dan Setia, 2019). Media sosial juga menjadi wadah kelangsungan hidup dan realisasi diri setiap orang, karena melalui media sosial, penampilan seseorang akan dinilai baik berupa pujian, sindiran bahkan kata-kata kotor. Inilah alasan tuntutan baru pada dunia estetika

Masalah melihat citra tubuh yang negatif menyebabkan remaja putri sering mengalami ketidakpuasan diri, kepercayaan diri terganggu dan berujung pada depresi. Gangguan ini membuat seseorang merasa cemas karena cacat fisik ringan atau ketidaksempurnaan dalam imajinasi mereka.

Pastinya pula, media sosial dijadikan ajang untung mengunggah gambar/ video diri sendiri yang dikira layak guna dilihat khalayak ramai, tetapi terkadang perihal ini dijadikan ajang menyamakan diri sendiri dengan orang lain. Karena banyaknya unggahan di media sosial yang cuma menampilkan kesenangan serta sisi kesempurnaan orang tersebut, memunculkan kesenjangan untuk remaja- remaja yang merasa insecure. 

Daftar Pustaka

Mahanani, M. P., Laraswati, D., Salsadilla, R., Nabilah, H., & Wibowo, H. (2020). Pemahaman Tentang Standar Kecantikan, 3(3).

Studi, P., Universitas, P., & Surabaya, N. (2008). Self-Esteem Dengan Kecemasan Sosial Pada Remaja. Jurnal Psikologi:Teori Dan Terapan, 3(1), 17--27.

Rahani Aulia

202110230311245

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun